Empat rekrutan musim panas Manchester United

Manchester United optimis bahwa mereka telah membuat kemajuan signifikan dalam menghadapi masalah yang sering dihadapi dalam bursa transfer, terutama setelah perombakan besar-besaran di tim perekrutan mereka pada musim panas ini.

Di bawah kepemimpinan direktur olahraga baru, Dan Ashworth, klub yakin bahwa langkah-langkah yang telah diambil dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Dalam wawancaranya, yang kami kutip beritanya dari The Independent, Ashworth menyatakan kepuasannya terhadap skuad yang telah dibentuk selama bursa transfer kali ini.

Dia mengakui bahwa meskipun setiap bursa transfer memiliki tantangannya sendiri, dia merasa bahwa tujuan utama klub untuk memperkuat beberapa posisi kunci telah tercapai.

Ashworth menambahkan bahwa dalam 25 bursa transfer yang pernah dia tangani, tidak pernah ada satu pun yang berjalan sempurna. Namun, dia merasa bahwa United telah mendekati hasil yang diinginkan dengan memperkuat posisi-posisi yang mereka anggap penting.

BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!

Musim panas ini, Manchester United terlibat dalam 32 transaksi yang mencakup perekrutan besar, perpanjangan kontrak pemain, dan penjualan pemain yang tidak lagi masuk dalam rencana jangka panjang klub.

Dan Ashworth bawa perubahan kebijakan transfer Manchester United
Dan Ashworth yakin Manchester United sukses besar di bursa transfer dengan kebijakan baru

Salah satu langkah penting yang diambil adalah memperpanjang kontrak Bruno Fernandes, yang menurut Ashworth, menjadi bagian integral dari strategi transfer mereka. Fernandes, dengan perannya sebagai kapten, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada pemain lain di tim.

Total pengeluaran Manchester United mencapai sekitar Rp 4 Trilyun untuk mendatangkan pemain baru, sementara mereka berhasil mengumpulkan hampir Rp 2 Trilyun dari penjualan pemain.

Ashworth menegaskan bahwa mereka kini lebih fokus pada penjualan yang lebih efektif, seperti terlihat dari penjualan Scott McTominay dan Mason Greenwood, yang dianggap sebagai langkah penting dalam menyeimbangkan buku keuangan klub.

Selain itu, United juga menunjukkan kekejaman dalam melepas pemain yang tidak lagi dianggap penting bagi tim utama, seperti halnya Jadon Sancho yang dipinjamkan ke Chelsea.

Di sisi lain, beberapa pemain baru yang didatangkan, seperti Leny Yoro dan Manuel Ugarte, belum sempat menjalani debut, sementara Matthijs de Ligt dan Joshua Zirkzee baru beberapa kali menjadi starter.

Meski masih terlalu dini untuk menilai keberhasilan bursa transfer ini secara keseluruhan, Ashworth menegaskan bahwa empat posisi kunci yang mereka fokuskan telah diperkuat sesuai rencana.

Penjualan pemain muda seperti Willy Kambwala, Alvaro Fernandez, Will Fish, Hannibal Mejbri, dan Facundo Pellistri menunjukkan bahwa United kini lebih bijak dalam mengelola pemain muda mereka.

Dengan menerapkan klausul penjualan dan pembelian kembali, klub berharap dapat melindungi diri mereka di masa depan sekaligus menciptakan potensi keuntungan di kemudian hari.

Ashworth juga menyampaikan bahwa klub kini lebih berani dalam mengambil keputusan sulit untuk menghindari menumpuknya pemain yang tidak lagi dibutuhkan. Menurutnya, memiliki skuad yang terlalu besar tidak efektif dan seringkali hanya membebani klub dengan gaji tinggi tanpa memberikan kontribusi yang signifikan di lapangan.

Scott McTominay saat diperkenalkan sebagai pemain baru Napoli
Penjualan Scott McTominay ke Napoli bantu Manchester United atasi masalah PSR

Manchester United, yang sebelumnya dikenal sebagai klub pembeli, kini berusaha menjadi klub yang juga efektif dalam menjual pemain. Keluarnya McTominay menjadi salah satu keputusan yang kontroversial, mengingat dia telah menghabiskan 22 tahun di klub. Namun, dengan aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan (PSR) yang semakin ketat, menjual produk akademi bisa menjadi strategi paling menguntungkan bagi klub.

Ashworth menambahkan bahwa United harus tetap beroperasi secara berkelanjutan, mengingat dampak dari aturan Financial Fair Play (FFP) yang membatasi ruang gerak mereka.

Harga yang dibayarkan untuk pemain menjadi semakin penting, terutama ketika klub lain cenderung menaikkan biaya saat mengetahui ketertarikan United. Namun, musim panas ini, Ashworth percaya bahwa klub berhasil mempertahankan disiplin dalam penilaian pemain dan negosiasi, tanpa harus membayar “pajak United” yang seringkali merugikan.

Akhirnya, Ashworth dan timnya optimis bahwa strategi baru ini akan membawa hasil positif bagi klub. Mereka yakin telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menyelesaikan transfer pemain, sekaligus menghindari kesalahan yang bisa merugikan klub baik di dalam maupun di luar lapangan.

Tautan sumber