Jarrod Bowen West Ham United

Gila Bola – Penyerang West Ham, Jarrod Bowen, yang mencetak gol pertama ke gawang Manchester United, adalah seorang striker underrated yang juga merupakan pemain idaman Jurgen Klopp.

Jarrod Bowen kembali tampil mengesankan Liga Inggris, dan ikut membawa kesuksesan timnya yang pada saat artikel ini diterbitkan berada di posisi keenam klasemen usai West Ham mengalahkan Manchester United di Boxing Day.

Bowen mengawali karirnya dari sepakbola non liga bersama Hereford setelah gagal menandatangani kontrak dengan semua klub profesional pada usia 16 tahun.

Setelah penampilannya mencuri perhatian di Hereford, Hull City menjadi yang pertama untuk menggunakan jasanya, dan Bowen melanjutkan dengan 100 penampilan bagi klub yang berada di Yorkshire tersebut selama enam tahun sebelum akhirnya West Ham United membelinya dengan harga 400 miliar rupiah pada Januari 2020 lalu.

Bowen lahir di Hereford dan status kependudukannya pernah membuat bingung karena dia memenuhi syarat untuk memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Wales dan Inggris.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Wales berkeinginan untuk lebih cepat memanggilnya bergabung daripada Inggris, namun Bowen memilih untuk hanya mewakili Inggris.

Permintaan panggilan ke tim nasional Inggris semakin meningkat seiring dengan nama Bowen yang semakin melesat di posisinya sebagai salah satu penyerang terbaik di Liga Inggris.

Rumor seputar kepindahan Bowen dari West Ham jjuga semakin santer setiap hari, yang terakhir adalah rumor soal Liverpool yang sangat ingin mendapatkan tanda tangannya, ini karena Jurgen Klopp sangat mengagumi performa Bowen.

Selanjutnya analisis taktis singkat berikut bertujuan untuk menganalisis alasan di balik performa impresif Bowen di West Ham United dan mengapa ia menarik perhatian raksasa Eropa, Liverpool.

Jarrod Bowen adalah seorang ‘inside forward inverted’ dimana perannya adalah sebagai penyerang tambahan disisi sayap tapi dengan posisi kaki yang berlawanan.

Maksudnya berlawanan bahwa Bowen bermain di sisi kanan meskipun mengandalkan kaki kirinya sebagai senjata utama, sesuatu yang merupakan salah satu taktik paling populer dalam permainan sepakbola modern.

Karena Bowen berkaki kiri, ia sering masuk ke dalam dan kemampuannya untuk menduduki ruang setengah lapangan adalah salah satu kekuatannya.

Dia juga suka masuk ke kotak penalti dan area sentral, dan ini memungkinkan Bowen untuk mencetak gol.

Sebagian besar gol Jarrod Bowen berasal dari area sentral, dan kemampuannya untuk berada di tengah kotak adalah kekuatan lain dari permainannya.

Hari-hari di mana penyerang yang hanya bertugas menyerang dan bek yang hanya bertahan sudah berlalu, pemain modern harus berkontribusi pada semua fase permainan, dan menilai kontribusi pertahanan seorang pemain penyerang sangat penting.

Ketika melihat kontribusi pertahanan Bowen, dapat terlihat mengapa Liverpool tertarik padanya.

Jurgen Klopp menyukai agresifitas Bowen dan dapat berkontribusi secara defensif terutama dengan sistem pressing tingginya.

Bowen di atas rata-rata dalam kedua metrik tersebut, menunjukkan bahwa dia aktif duel pertahanan tetapi juga berhasil dalam memenangkannya. Trio depan Liverpool saat ini semuanya berada di atas rata-rata tapi hanya dalam salah satu metrik tersebut.

Jarrod Bowen adalah seorang pemain hebat yang underrated, atau kurang mendapatkan sorotan media, dan menurut pendapat kami, siapa pun yang berhasil mendapatkan tandatangannya telah berhasil meraih kemenangan besar.

Kurangnya tampil di kancah internasional dan kemunculan dari sepakbola kasta rendah adalah faktor yang mungkin membuat Bowen tidak terlalu mencolok ketika semua orang tengah membicarakan pemain yang terbaik di Liga Inggris, padahal semua data menunjukkan bahwa dia adalah salah satu yang terbaik.

Jika Liverpool berhasil mendapatkan Bowen, mereka akan mendapatkan pemain yang terbaik dan akan meningkatkan ketajaman lni depan mereka. Tapi masalahnya ya sudah kami bahas sebelumnya, Jarrod Bowen tak mau tinggalkan West Ham hingga 2030.

Tautan sumber