Banjir Kartu Kuning! Termasuk Untuk Manajer Arsenal di Laga Community Shield

Gila Bola – Manajer Arsenal tersebut mungkin lupa bahwa ada aturan baru diberlakukan musim baru 2023/24 ini. Wasit direkomendasikan untuk mengibaskan kartu kuning lebih sering untuk semua aksi provokasi, mengganggu dan mengancam wasit. Mikel Arteta menjadi korban pertamanya di laga Community Shield.

Mulai musim baru Liga Inggris ini semua aksi-aksi mengerubuti wasit, memprovokasi wasit dengan mengacungkan simbol kartu, mengintimidasi asisten wasit seperti yang dilakukan oleh Jurgen Klopp musim lalu, semua itu akan diganjar dengan kartu kuning!

Arteta merasakan akibatnya pada laga Community Shield Minggu malam (6/8) pada saat ia melakukan simulasi mengacungkan kartu terhadap sang pengadil Stuart Atwell, meminta satu pemain Manchester City, Rodri, diberi peringatan pada menit 17.

Bukannya Rodri yang kena kartu kuning, melainkan sang manajer Spanyol itu, tersenyum kikuk saat menyadari bahwa hukum baru permainan mulai berlaku, termasuk terhadap dirinya.

Bukan Hanya Arteta Jadi Korban Kartu Kuning

Sebenarnya bukan hanya Arteta yang jadi korban hukum baru permainan sepak bola Inggris ini, dengan laga Community Shield menjadi kesempatan pertama korps baju hitam mempraktekkan aturan baru itu.

BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!

Kai Havertz, pemain anyar Arsenal yang datang dari Chelsea musim panas ini, menjadi penerima kartu kuning setelah ia sepertinya ngambek gagal mencetak gol pada satu peluang emas beberapa detik sebelumnya, lalu menendang pergelangan kaki John Stones yang berlari melewatinya.

Di sisi lain, Julian Alvarez juga terkena kartu kuning setelah marah karena permainan dihentikan untuk satu pelanggaran kecil, dan si pemain Argentina menendang bola keluar. Kartu kuning lagi!

Apa Sih Persisnya Hukum Baru Permainan Bola di Inggris?

Hal ini diterapkan usai beberapa insiden staf kepelatihan dua kesebelasan terlibat pertikaian di area teknis pinggir lapangan. Akan ada kartu kuning jika ditemukan lebih daripada satu orang pelatih di dalam area atau kotak tim.

Kartu kuning juga akan diberikan bagi manajer tim yang meninggalkan kotaknya, seperti yang sering dilakukan Jurgen Klopp untuk menyatakan protes pada ofisial keempat, atau untuk merayakan gol Liverpool, atau untuk melakukan konfrontasi dengan staf kepelatihan lawan.

Mikel Arteta di masa lalu juga pernah melakukan hal yang sama, keluar dari area teknis Arsenal. Mulai musim baru 2023/24, hal ini akan diganjar kartu kuning.

Tindakan yang lebih keras terhadap ofisial keempat dan wasit, seperti melakukan ancaman yang juga dilakukan Klopp dalam satu kesempatan musim 2022/23 lalu, akan diganjar kartu merah.

Dan sekalinya kena kartu merah, si pelatih tidak akan diizinkan naik ke tribun penonton, melainkan harus lenyap sama sekali dari lapangan. Mungkin di kamar ganti, menonton dari televisi.

Para pemain yang berduyun-duyun menghampiri wasit, atau berlari melintasi setengah lapangan guna melakukan protes, akan diganjar kartu kuning. Entah satu atau lebih daripada satu pemain. Jadi, mulai musim 2023/24 kita tidak akan melihat para pemain merengek-rengek mengelilingi wasit.

Tautan sumber