Bukan Penyerang, Ternyata Ini Posisi Bermain Awal Karir Striker Liverpool Diogo Jota

Penyerang Liverpool Diogo Jota menjelaskan bagaimana ia mengembangkan kemampuannya untuk bermain dengan kedua kakinya saat dia juga mengungkapkan posisi bermainnya saat dia masih memulai tahap awal karirnya di usia muda, seperti yang diberitakan via Sky Sports.

Pemain internasiona Portugal itu bergabung dengan raksasa Merseyside dari Wolves pada musim panas 2020 lalu senilai Rp 777 Milyar dan meski awal kepindahannya banyak yang meragukan kapasitasnya, dia terbukti mampu tampil moncer di skuad asuhan Jurgen Klopp.

Di musim debutnya, dia berhasil mencetak 13 gol di semua kompetisi meski harus berbagi tempat dengan trio Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah. Total dia sudah mengemas 34 gol dan sembilan assist dalam 85 penampilan bagi klub, sayangnya bahwa dia belum bisa memulai musimnya di musim ini karena kendala cedera.

Dikenal karena keserbagunaannya di lini depan, Diogo Jota sekarang mengungkapkan bahwa dia awalnya merupakan seorang pemain gelandang sementara dia juga pemain yang lebih kuat dengan kaki kanan, meski dalam hal finishing justru lebih akurat saat dia menggunakan kaki kirinya.

Berbicara kepada Sky Sports, dia mengatakan, “Ketika saya masih muda, saya bermain di lini tengah di sebelah kiri untuk Gondomar dalam formaso 4-3-3. Saya selalu menjadi nomor delapan bermain di kiri. Jadi saya selalu menggunakan kaki kiri saya karena itu diperlukan. Saya tidak tahu, saya hanya merasa bahwa saya melakukan hal-hal tertentu lebih baik dengan kaki kiri.”

BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat Cedera

“Dengan kaki kanan, saya lebih kuat. Tapi saya lebih akurat dengan kaki kiri. Terkadang mereka (bek) memberi saya kesempatan untuk pergi ke kiri, dan saya akan mengarah ke sana karena saya tahu saya bisa menyelesaikannya. Saya tidak mempertimbangkan diri saya sendiri sebagai salah satu dribbler terbaik. Anda bisa melihatnya secara statistik. Tapi jika mereka tidak tahu kaki mana yang akan saya tuju, itu membuat hidup saya lebih mudah.”

Tautan sumber