Graham Arnold senang bukan main timnas Australia ke 16 besar Piala Dunia 2022. Dia pun menilai tim yang sekarang adalah generasi emas Socceroos.
Gila Bola – Timnas Australia telah memberikan kejutan di Piala Dunia 2022. Graham Arnold pun bangga dengan para pemain Socceroos.
Socceroos bisa dibilang tak masuk itungan sejak awal turnamen sepak bola empat tahunan yang saat ini berlangsung di Qatar. Tidak ada nama bintang dan prestasi mereka yang biasa-biasa saja di Piala Dunia sebelumnya menjadikan mereka tak diunggulkan.
Apalagi mereka tergabung bersama Perancis, Tunisia, dan Denmark di Grup D Piala Dunia 2022. Meski kalah di laga pembuka kontra Les Blues, dalam dua pertandingan berikutnya mereka menang termasuk kalahkan tim Dinamit.
Graham Arnold Sanjung Pemain
Biasanya setelah menelan kekalahan di laga pembuka turnamen seperti Piala Dunia, sebuah tim akan sulit untuk menghadapi laga berikutnya. Selain itu, mentalitas bertanding pemain menurun di mana bayang-bayang berpotensi tak lolos. Tapi berbeda dengan timnas Australia, Socceroos mampu bangkit di pertandingan kedua dan ketiga fase grup.
BACA JUGA:Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahUsai Australia berhasil meraih kemenangan melawan Denmark di laga pamungkas, Rabu (30/11) malam WIB, Graham Arnold buka suara. Dikutip dari Sportsmax, sang pelatih mengatakan dia bangga sekali dengan para pemainnya. Menurutnya, etos, perjuangan, dan cara bermain diperlihatkan oleh Aaron Mooy dan kolega sangat mengesankan.
Graham Arnold juga akui timnas Denmark adalah tim yang bagus, tetapi dia juga girang karena Australia mampu bertahan dengan baik. Sedangkan gol kemenangan Socceroos atas tim Dinamit dicetak oleh Matthew Leckie. Pesepak bola yang sekarang berkarier di Melbourne City.
Generasi Emas Baru Timnas Australia
Sementara kemenangan atas Tunisia dan Denmark merupakan kemenangan beruntun pertama timnas Australia di Piala Dunia. Sedangkan mereka lolos dari fase grup untuk kedua kalinya, yang mana terakhir pada 2006 di Jerman.
Perlu diketahui, setelah itu pada edisi di Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia cuma bisa di fase grup saja. Jadi wajar, apabila Graham Arnold bangga dengan prestasi yang sekarang karena tidak ada bintang yang mereka miliki seperti beberapa tahun yang lalu masih ada Tim Cahill, Mark Viduka, dan Mark Schwarzer.
Sementaa untuk generasi sekarang ada yang bermain di Eropa seperti Mathew Ryan sampai Aaron Mooy. Akan tetapi, mereka tak bermain di lima liga top Eropa lagi. Keduanya pernah berkarier di Liga Inggris di mana bermain di Brighton hingga Arsenal.
Pelatih Timnas Denmark Siap Tanggung Jawab
Timnas Denmark yang diunggulkan bisa menemani timnas sepak bola Perancis ke 16 besar Piala Dunia secara mengejutkan harus tersingkir. Apalagi mereka dihuni pemain-pemain berpengalaman yang kini masih bermain di klub besar Eropa seperti Andreas Christensen dan Christian Eriksen.
Atas penampilan timnas Denmark yang buruk di Piala Dunia, Kasper Hjulmand sebagai pelatih akui jika timnya tak bermain di level terbaiknya. Dengan catatan tim Dinamit yang tak bagus di Qatar dia tegaskan siap tanggung jawab.