Laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona beberapa waktu lalu

Gila Bola – Barcelona pastinya siap menjamu Real Madrid di El Clasico perdana musim ini, Sabtu (28/10). Ada tiga catatan penting terkait laga yang akan berlangsung di Estadio Olimpic Lluis Company itu.

Tentu kita masih ingat, kali terakhir Real Madrid tandang ke markas Barcelona, hattrick Karim Benzema berhasil membawa Los Blancos sukses melibas tuan rumah di Spotify Camp Nou dengan skor 4-0. Dan, tak heran jika laga itu kemudian menjadi salah satu penampilan terbaik Los Merengues di laga El Clasico yang masuk dalam catatan sejarah.

Sekarang, tepatnya Sabtu malam ini, para pemain Real Madrid akan kembali tandang ke markas Azulgranas, meskipun stadion kandang Barca malam nanti bukan benar-benar kandang mereka.

Sekali lagi – Madrid akan menjadi tim tamu di kandang Barca, dan tujuan mereka masih sama, tentu saja, menang. Jika berhasil wujudkan ambisi ini, maka Los Blancos akan kembali catatkan sejarah seperti yang mereka amankan musim lalu.

Di samping itu, pastinya, tambahan tiga poin akan membuat Madrid melaju empat poin di atas Barca di ajang La Liga. Bisa dibayangkan jika skuad Carlo Ancelotti itu berhasil mewujudkannya di ajang liga yang sudah memasuki pekan ke-11 ini, maka mereka tentunya akan mendapat tempat yang nyaman di papan klasemen.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Lalu, apa saja sih tiga poin yang ramai dibicarakan jelang Barcelona vs Real Madrid akhir pekan ini? Simak ya ulasan kami, seperti yang kami lansir dari Madrid Universalberikut ini:

Keuntungan Real Madrid

Bodoh aja sh, kalau dibilang salah satu tim menjadi favorit dalam sebuah laga El Clasico. Sejarah sudah menjadi saksi bahwa performa, kebugaran dan cedera tak punya peran apa-apa dalam keberhasilan atau kemalangan salah satu tim dalam laga akbar ini, secara kedua tim memang selalu imbang dalam hal peluang.

Namun, sulit untuk tak unggulkan Los Blancos dalam pertemuannya dengan Blaugrana malam nanti. Alasannya, Barca saat ini tengah dihadapkan pada panjangnya daftar cedera pemain – yang harusnya itu bisa dimanfaatkan Madrid.

Pertama-tama, Blaugrana kemungkinan akan bermain tanpa bek terbaik mereka sejauh  musim ini, yaitu Jules Kounde. Pindah ke lini tengah, krisis yang dialami skuad asuhan Xavi Hernandez itu semakin dalam.

Xavi akan bermain tanpa Pedri dan Frenkie de Jong – dua pemain kreatifnya, saat hadapi Madrid malam ini. Namun, Robert Lewandowski dan Raphinha kemungkinan sudah bisa berpartisipasi.

Terbenam dalam masalah cedera dan dengan beberapa pemain tidak fit, membuat Barcelona akan memulai laga ini dengan posisi yang sulit. Namun, mereka tetap harus diantisipasi, karena Barca punya sejumlah pemain muda dari skuad akademi yang telah tampil di beberapa pertandingan terakhir.

Jika kita harus memilih, Madrid tetap tak bisa disebut sebagai favorit mutlak. Dengan Barcelona yang tengah terpuruk dan posisi pemuncak klasemen yang bisa diperebutkan, skuad Ancelotti tentunya punya motivasi tinggi untuk menang.

Targetkan Lini Tengah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lini tengah Blaugrana menjadi area yang paling menderita akibat banyaknya pemain mereka yang cedera.

Absennya De Jong telah memaksa Oriol Romeu untuk lakukan tugas yang tak nyaman, dan menjadikan pemain itu rentan terhadap tekanan. Sementara dampak absennya Pedri tak perlu dijelaskan.

Ancelotti tentunya berharap bisa mengisi lini tengah timnya dengan pemain yang benar-benar bisa diandalkan, sehingga timnya akan memberi tekanan pada Barcelona untuk lakukan kesalahan.

Ancelotti berharap bisa andalkan Aurelien Tchouameni sebagai gelandang bertahan, sementara Toni Kroos dan Federico Valverde yang jadi gelandang tengahnya. Lalu, Jude Bellingham – so pasti deh, akan menempati puncak formasi berlian.

Bermain dengan kombinasi pressing tinggi seperti itu, sesuai harapan Ancelotti, akan memberi tekanan kepada tim tuan rumah dan memprovokasi kesalahan dalam permainan membangun mereka, hingga Madrid mendapat dorongan untuk mencetak gol dalam skema serangan balik.

Lalu, Ancelotti akan menempatkan Luka Modric dan Eduardo Camavinga sebagai pemain pengganti yang bisa memberi dampak pada timnya, hingga Los Blancos punya peluang besar untuk tingkatkan tekanan.

Bisa dibayangkan dalam pertandingan malam nanti, semua mata pasti akan tertuju pada aksi para pemain lini tengah. Pertandingan ini bisa dimenangkan – atau malah kalah, di area antara dua kotak penalti.

Dua Kunci untuk Membuka Barcelona

Tentu sudah kita ketahui, lini serang Real Madrid sejauh ini benar-benar terpusat pada dua pemain, yakni Jude Bellingham dan Vinicius Jr. Sekali lagi, kedua pemain itu akan menjadi sorotan saat Barcelona menjamu Los Merengues malam nanti.

Secara teori, Bellingham akan menjadi starter di puncak lini tengah, meski ia berpeluang menembus lini pertahanan tim Catalan itu dengan berlari menyelinap di antara lini pertahanan lawan. Cara itu sudah terbukti ampuh sebagai senjata paling efektif El Real sejauh musim ini.

Namun, jangan dikira Barca tak akan lakukan perlawanan, karena Bellingham harus hadapi bek tangguh lawan, Ronald Araujo. Meski demikian, jika melihat performa terbaru bocah asal Inggris itu, diyakini tak ada yang bisa menghentikan lajunya di laga akbar malam nanti.

Sementara itu, secara teori, Vinicius akan menjadi starter di antara dua pemain depan. Walau perannya musim ini relatif lebih di jantung lini serang, dia dipastikan akan mencoba mengeksploitasi pertahanan Barca yang melemah di sisi sayap.

Di laga ini, Joao Cancelo diperkirakan akan menjadi starter di posisi bek kanan, dan itu hanya akan menjadi musik di telinga pemain Brasil tersebut. Sebagai bek sayap yang ofensif, dia punya kebebasan penuh untuk tampilkan keajaibannya di lapangan dan ciptakan peluang dari sayap lapangan.

Satu hal yang harus diingat, jika Real Madrid ingin berhasil, dua penyerang itu harus mencetak gol. Mereka seakan menjadi jantung dan jiwanya sudah Carlo Ancelotti.

Tautan sumber