Manchester United Diminta untuk Menyumbangkan Dana Transfer Mason Greenwood ke Badan Amal Wanita

Gilabola.com– Raksasa Liga Inggris Manchester United mendapatkan desakan yang nggak masuk akal untuk menyumbangkan hasil dari penjualan Mason Greenwood ke badan amal wanita.

Greenwood, yang baru saja menyelesaikan transfer permanen ke klub Prancis Marseille pada hari Kamis, membawa potensi pendapatan hingga Rp 565 Milyar untuk United. Klub Prancis tersebut membayar Rp 503 Milyar di awal untuk mendapatkan jasanya.

Mason Greenwood, pemain berusia 22 tahun ini, terakhir kali bermain untuk Manchester United pada Januari 2022 sebelum dia ditangkap pihak kepolisian dan kemudian diskors oleh klub.

Pada Februari tahun berikutnya, dia didakwa atas percobaan pemerkosaan, tindakan pengendalian dan pemaksaan, serta penyerangan yang mengakibatkan cedera fisik pada pcarnya.

Semua tuduhan tersebut kemudian dibatalkan oleh Crown Prosecution Service. United kemudian melakukan investigasi internal selama enam bulan dan pada September 2023 sebelum Greenwood dipinjamkan ke klub Spanyol Getafe.

BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!

Selama masa pinjamannya di La Liga Spanyol, Greenwood tampil impresif, menjadi pemain terbaik Getafe, dan itu membuatnya berhasil menarik minat dari berbagai klub di seluruh Eropa.

Marseille akhirnya memenangkan persaingan untuk mendapatkan tanda tangannya, dengan Manchester United menyertakan klausul penjualan sebesar 50 persen dari penjualan yang dapat mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi mereka di masa mendatang.

Sekarang, muncul seorang aktivis kekerasan dalam rumah tangga, David Challen, yang tiba-tiba menuntut agar Manchester United menyumbangkan keuntungan mereka ke badan amal wanita.

Dalam pernyataannya, Challen menjelaskan bahwa Manchester United adalah klub olahraga global besar yang meraup Trilyunan rupiah setiap tahun. Dia menyatakan keprihatinannya bahwa klub tersebut memilih untuk mempertahankan pemain yang seharusnya bisa dilepas dengan mudah, hanya demi kebutuhan finansial mereka sendiri.

Challen mengkritik keputusan Setan Merahyang dianggapnya memprioritaskan kebutuhan finansial perusahaan di atas kebutuhan wanita. Dia menambahkan bahwa klub tersebut seharusnya bekerja sama dengan badan amal wanita sejak awal, bukan hanya pada saat-saat terakhir.

Menurutnya, kegagalan untuk menyumbangkan dana ke badan amal atau organisasi lokal adalah hal yang menyedihkan, terutama untuk klub sebesar Manchester United.

Kepergian Mason Greenwood

Sementara itu, Manchester United merilis pernyataan singkat yang mengonfirmasi kepergian Greenwood, dengan menambahkan bahwa mereka mendoakan yang terbaik bagi Mason dalam kariernya di masa depan.

Greenwood, dalam konferensi pers pada hari Jumat, enggan membahas tuduhan-tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa dirinya memahami pertanyaan-pertanyaan itu, namun tidak ingin membicarakannya terlalu banyak atau terlibat dalam perdebatan dan kontroversi.

Striker 22 tahun itu menambahkan bahwa dia telah membicarakannya pada hari Kamis dengan para pendukung dan musim lalu. Fokusnya sekarang adalah untuk terus maju dan menjadi bagian dari Marseille.

Greenwood juga menekankan pentingnya fokus pada bagian sepak bola. Dia menyebutkan bahwa staf dan pemain Marseille telah memberitahunya tentang yayasan, asosiasi, dan kunjungan ke rumah sakit.

Seperti pemain lainnya, dia berjanji akan berpartisipasi dalam inisiatif tersebut. Musim ini, Greenwood berharap dapat bermain baik untuk Marseille, di Velodrome di hadapan para penggemar yang fantastis. Dia menantikan untuk bermain di hadapan para fans ini dan berfokus pada apa yang harus dia lakukan bersama klub barunya.

Tautan sumber