Gila Bola – Dwight Yorke, pemenang Premier League tiga kali, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kebijakan transfer Manchester United yang dapat membuat mereka berada dalam situasi sulit.
Antony, pemain sayap asal Brasil yang dibeli dengan harga hingga Rp 1,7 Trilyun dari Ajax, menjadi sorotan setelah gagal memberikan kontribusi gol dalam 22 penampilan di semua kompetisi musim ini.
Dwight Yorke berpendapat, yang kami beritakan dari Daily Express,bahwa Manchester United seharusnya segera melepas pemain seperti Antony yang tidak tampil sebagaimana mestinya.
Legenda klub itu menekankan tanggung jawab klub untuk membuang para pemain yang tidak memberikan kontribusi yang diharapkan, agar klub tidak terjebak dengan pemain berkontrak panjang yang tidak efektif.
Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan transfer klub dan mengingatkan bahwa mempertahankan pemain di posisi yang sama setiap tahun dapat merugikan prestasi klub.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Pembelian besar-besaran yang dilakukan oleh Manchester United dalam beberapa tahun terakhir tidak selalu membuahkan hasil yang diinginkan. Contohnya, Jadon Sancho, yang dibeli dengan harga Rp 1,45 Trilyun pada musim panas 2021, hanya tampil enam kali musim ini.
Gelandang internasional Belanda Donny van de Beek, dengan biaya transfer sebesar Rp 695 Milyar dari Ajax Amsterdam, juga menghadapi situasi serupa dengan karirnya terhenti di klub.
Dwight Yorke melihat perbandingan antara biaya transfer pada era kontraknya dengan Manchester United pada tahun 1998 dan biaya transfer pada sepak bola era modern saat ini.
Ketika Yorke bergabung dengan United, biaya transfernya hanya Rp 250 Milyar untuk seorang pencetak gol Liga Inggris yang terbukti. Dalam konteks sekarang, pemain sekelas Ivan Toney dari Brentford saja memiliki label harga Rp 2 Trilyun.
Mantan striker The Red Devils itu menyatakan bahwa pemain yang dibeli dengan harga transfer tinggi selalu akan menjadi sorotan, terutama jika mereka tidak memenuhi ekspektasi.
Antony, dengan biaya transfer Rp 1,7 Trilyun, terus menjadi topik pembicaraan, terutama karena masih belum memberikan kontribusi yang diharapkan hingga musim keduanya di Old Trafford.
Dwight Yorke bahkan mempertanyakan budaya saat ini di Manchester United dan menyatakan bahwa merekrut pemain dengan harga sebesar itu selalu akan menimbulkan tanda tanya.
Selain itu, Yorke mencatat bahwa keberhasilan dan stabilitas klub seperti Manchester City yang memenangkan sejumlah trofi di bawah asuhan manajer Pep Guardiola membuat Manchester United terlihat kurang menarik bagi para pemain yang mencari jaminan kesuksesan.
Yorke mengingatkan bahwa bergabung dengan Manchester United di era modern ini bukanlah suatu kehormatan seperti di masa kejayaan klub di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.