Tottenham Hotspur kini tengah dilanda badai cedera serius yang pasti akan memengaruhi performa mereka. James Maddison, Rodrigo Bentancur, Micky van de Ven, Manor Solomon, Ivan Perisic, dan Ryan Sessegnon semua absen karena cedera.
Ashley Phillips dan Alfie Whiteman juga tak dapat dimainkan. Pape Matar Sarr juga akan absen dalam pertandingan melawan Aston Villa dan Manchester City, dan kemungkinan juga akan absen melawan West Ham pada hari Jumat.
Meski begitu, Sarr diharapkan dapat kembali membela Spurs saat pertandingan melawan Newcastle United pada akhir pekan nanti.
Selain cedera, beberapa pemain seperti Cristian Romero (absen dalam tiga pertandingan), Destiny Udogie (absen untuk satu pertandingan), dan Yves Bissouma (absen dalam dua pertandingan), semuanya mendapat hukuman larangan bermain.
Meskipun larangan tersebut sudah berakhir, absennya pemain-pemain tersebut bersamaan dengan krisis cedera menunjukkan seberapa tipisnya kedalaman skuat Spurs di posisi kunci dibandingkan dengan rival-rivalnya untuk posisi empat besar Liga Inggris.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainSebelumnya, sang juragan Daniel Levy tidak ingin terlalu aktif di bursa transfer Januari nanti. Namun, Spurs baru-baru ini lebih aktif dengan enam kali perekrutan dalam satu dekade terakhir, empat di antaranya terjadi dalam dua tahun terakhir.
Dan Dengan krisis cedera ini, mau tak mau perlu adanya dana besar untuk bursa transfer Januari.
Pada awal musim panas lalu sebelum semua cedera ini terjadi, sudah tampak bahwa Spurs sebenarnya membutuhkan pemain tambahan.
Keperluan tersebut semakin mendesak setelah tiga kekalahan beruntun pasca-cedera James Maddison dan Van de Ven, serta larangan bermain bagi Romero dan Udogie saat kalah melawan Chelsea.
Spurs juga akan kehilangan Son Heung-min, Bissouma, dan Sarr untuk beberapa pekan di bulan Januari nanti karena tugas membela negara di Piala Asia dan Piala Afrika.
Kemungkinan besar Spurs mau tak mau akan mencari pemain baru di bursa transfer untuk mengatasi krisis ini. Siapa saja pemain yang dirasa akan bisa mengisi kekosongan akibat badai cedera di Tottenham Hotspur? Mari kita lihat dari setiap posisi berikut ini.
Dua Opsi Untuk Posisi Bek Tengah
Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, dihadapkan pada masalah bek tengah setelah kepergian Cristian Romero dan Micky van de Ven.
Meski Eric Dier dan Ashley Phillips adalah pilihan yang paling masuk akal, namun Postecoglou lebih cenderung memilih bek sayap, Emerson Royal dan Ben Davies. Sayangnya performa mereka kurang memuaskan.
Untuk mengatasi kekosongan ini, nama Jean-Clair Todibo dari Nice muncul sebagai opsi yang mungkin bisa didatangkan.
Todibo, berusia 23 tahun, tampil impresif bersama Nice, memiliki kecepatan dan antisipasi yang baik. Nice hanya kebobolan lima gol dalam 14 pertandingan Ligue 1 musim ini.
Todibo dikenal karena kemampuan bermain bola berani dan percaya diri. Pemain ini telah menjadi elemen kunci bagi permainan Nice, terbukti dengan jumlah operan dengan jarak yang signifikan. Todibo juga efektif dalam membangun serangan ke depan.
Alternatif lain adalah Marc Guehi dari Crystal Palace atau Lloyd Kelly dari Bournemouth.
Guehi, yang telah sukses dipinjamkan ke Swansea, menunjukkan kemampuan passing tinggi meski bermain untuk tim dengan penguasaan bola rendah.
Kelly, dengan kaki kiri, menonjolkan kemampuan passing jarak jauhnya yang melebihi pemain Spurs.
Meskipun Todibo tampaknya menjadi opsi yang menarik, pertimbangan untuk bek yang siap bermain di Premier League juga harus diperhitungkan.
Mengatasi Ketergantungan Pada Son Heung-min
Tottenham Hotspur terlalu bergantung pada Son Heung-min untuk mencetak gol. Meskipun Dejan Kulusevski menunjukkan performa baik belakangan ini, dengan empat golnya membuatnya menjadi pencetak gol kedua tertinggi Spurs musim ini.
Pemain sayap lainnya seperti Richarlison, Brennan Johnson, Bryan Gil, Solomon, dan Perisic hanya mencetak dua gol di Premier League dalam total 1.371 menit permainan bersama (itu berarti total hampir 23 jam).
Manajer Ange Postecoglou dihadapkan pada pilihan sulit. Satu opsi adalah tetap mempercayakan taktiknya pada pemain yang ada, dan berharap Son dapat terus ‘menggendong’ timnya sendirian, sambil menantikan pemain seperti Johnson, Richarlison, Solomon, dan Gil menemukan performa gol mereka.
Opsi lain adalah mendatangkan penyerang murni yang dapat membantu mencetak gol, sehingga Son bisa kembali bermain di posisi sayap kiri yang telah menjadi posisi andalannya selama bertahun-tahun di Tottenham.
Salah satu opsi yang muncul adalah nama Ivan Toney dari Brentford, yang akan segera mengakhiri hukuman larangan bermain selama 18 bulan terakhir kontraknya.
Meskipun memiliki keinginan untuk bermain di level yang lebih tinggi, Toney memiliki kelebihan utama dalam duel udara.
Namun, gaya permainan Spurs tidak terlalu memanfaatkan kekuatan tersebut, karena Spurs merupakan tim dengan rata-rata jarak operan terpendek di Premier League musim ini.
Meskipun demikian, Toney dapat beradaptasi dengan gaya permainan Spurs. Sebagai pencetak gol utama, Toney berhasil mencetak 20 gol musim lalu untuk Brentford.
Meskipun unggul dalam duel udara, sebagian besar golnya berasal dari tendangan kakinya, menunjukkan fokusnya untuk memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
Meskipun Spurs hanya mengandalkan Son, tapi mereka sebenarnya mencatatkan harapan gol tanpa penalti sebanyak 5,8 gol musim ini, itu merupakan tingkat ketiga tertinggi di Premier League. Namun, peringkat ke-9 untuk harapan gol tanpa penalti musim ini (22,2) menunjukkan masalah dalam kreativitas serangan.
Pilihan Sulit Mencari Winger Mumpuni
Mungkin akan masuk akal untuk mempertahankan Son sejauh mungkin dari gawang dan kemudian mendatangkan seorang winger baru untuk bersaing dengan Johnson, Richarlison, dan Gil, serta memberikan cadangan lebih banyak untuk menghadapi krisis cedera berikutnya.
Hal ini dapat menjelaskan rumor ketertarikan pada Samuel Iling-Junior dari Juventus. Produk akademi Chelsea ini adalah seorang penyerang sayap berbakat namun belum benar-benar mengukuhkan dirinya dengan raksasa Italia tersebut.
Ia baru tampil sebanyak empat kali bersama Juventus, semuanya dari bangku cadangan di Serie A musim ini. Pemain berusia 20 tahun ini adalah penyerang yang lincah dan cenderung bermain di sebelah kiri, memiliki kaki kiri yang kuat tetapi juga mahir beralih ke kaki kanannya.
Meskipun pernah bermain di lini tengah saat bermain di skuad junior, sebagian besar penampilannya untuk tim utama Juventus datang sebagai wing-back kiri dalam formasi 3-1-4-2. Hal ini tentu membatasi kebebasan serangannya, tetapi ia tetap mencetak beberapa angka impresif.
Dalam 674 menit bermain untuk Juventus di semua kompetisi musim ini dan musim lalu, ia mencatatkan tiga assist.
Hanya dalam enam menit aksi Liga Champions, ia memberikan assist untuk gol Arkadiusz Milik melawan Benfica musim lalu, dan musim ini ia turun dari bangku cadangan untuk menciptakan peluang bagi gol penyama Dusan Vlahovic melawan Bologna dalam pertandingan Serie A.
Iling-Junior tumbuh besar di utara London, sangat dekat dengan bekas stadion Highbury milik Arsenal. Namun, satu titik potensial yang dapat menjadi kendala untuk transfernya adalah ia adalah penggemar Arsenal. Nahloh!
Ada juga pembicaraan tentang transfer jangka pendek untuk Jota, yang pernah dilatih oleh Postecoglou di Celtic. Jota menciptakan peluang open play terbanyak hingga 100 kali dan memiliki kontribusi gol terbanyak dengan 42 gol di Scottish Premiership di antara semua pemain selama masa kepelatihan Postecoglou di Celtic.
Pertanyaannya adalah, apakah ia sudah siap untuk naik ke level Premier League?
Posisi Gelandang Tengah Masih Cukup Aman
Dengan bagusnya performa Giovani Lo Celso, sebenarnya itu mengurangi kebutuhan untuk pengganti Maddison, tetapi cedera Sarr dan Bentancur, serta absennya Sarr dan Bissouma pada Januari untuk AFCON, membuat Spurs membutuhkan lebih banyak opsi pemain di posisi tersebut.
Postecoglou sepertinya bukan penggemar berat baik Pierre Emile-Hojbjerg maupun Oliver Skipp, yang sebenarnya keduanya tersedia sepanjang musim ini, namun keduanya hanya pernah menjadi starter sebanyak tiga kali di ajang Premier League musim ini.
Jika Maddison dan Bentancur kembali sebelum Sarr dan Bissouma harus pergi untuk AFCON, mungkin Spurs akan baik-baik saja di lini tengah, tetapi skenario tersebut sangat tidak mungkin, dan Postecoglou mungkin akan mempertimbangkan menambahkan pemain baru di posisi ini sebagai prioritas.
Kalvin Phillips, yang tersingkirkan di Manchester City dan pasti tengah mencari lebih banyak waktu bermain menjelang Piala Eropa musim panas mendatang, mungkin akan mencari tim yang mau menampungnya pada Januari nanti, meskipun belum pasti apakah ia akan dapat masuk ke dalam skuad utama Spurs di depan Bissouma.
Terdapat rumor peminjaman untuk mantan pemain Wolves, Ruben Neves, yang akan membawa pengalamannya bermain di Premier League dan memberikan sedikit fleksibilitas.
Setelah pindah ke Liga Pro Saudi pada musim panas lalu, ia mungkin tidak akan langsung masuk ke skkuad utama.
Namun, dengan keberadaan Bissouma, Sarr, Bentancur, Maddison, Lo Celso, Skipp, dan Hojbjerg, Spurs sebenarnya sudah cukup terpenuhi di lini tengah.
Sementara itu, Kulusevski telah melakoni tugas yang cukup baik sebagai pemain dengan peran nomor 10 dalam dua pertandingan terakhir.
Daniel Levy akan menyadari bahwa klub harus mengeluarkan sejumlah uang untuk beberapa pemain pada bulan Januari, tetapi dia mungkin menganggap gelandang tengah baru sebagai kemewahan yang terlalu berlebih.