Neymar mengaku hancur secara psikologis dan masa depannya di Timnas Brasil menjadi tak pasti setelah mereka disingkirkan Kroasia di perempat-final Piala Dunia 2022.
Gila Bola – Timnas Brasil yang memegang rekor lima kali juara dunia itu, datang ke Qatar bersama tim terbaik mereka sejak tahun 2006. Mereka bahkan dijagokan banyak orang akan menyabet gelar juara di Piala Dunia kali ini.
Namun, Neymar dan kawan-kawan harus pulang dengan tangan kosong setelah dikalahkan Kroasia – runners-up Piala Dunia 2018, yang berhasil amankan tempat di babak empat besar setelah unggul dalam adu penalti.
Bagi Neymar, tersingkirnya Selecao bahkan lebih menyakitkan karena ia sebelumnya membawa Brasil unggul lebih dulu di babak tambahan waktu, tepatnya di menit 106.
Bruno Petković kemudian menyamakan kedudukan di menit 117 – di saat babak tambahan waktu tersisa tiga menit lagi, atau tak lama setelah Neymar berhasil membongkar ketatnya lini pertahanan skuad Vatreni.
BACA JUGA:Skuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Samai Koleksi Gol Pele
Pemain berusia 30 tahun itu mencetak gol indah yang gagal diantisipasi Dominik Livaković dan membawa Neymar samakan koleksi gol terbanyak dalam sejarah Timnas Brasil yang semula dibukukan Pele – 77 gol, dan ketika itu Brasil pun dianggap tinggal selangkah lagi memenangkan laga kontra Kroasia.
Namun, Petkovic berhasil menghentikan sorak-sorai suporter dan selebrasi pemain Brasil, di samping penampilan heroik sang kiper, Livaković, dalam drama adu penalti yang akhirnya membuat Brasil meradang.
Saya Hancur dan Merasa Lumpuh
“Saya secara psikologis telah hancur. Ini pastinya kekalahan yang paling menyakitkan bagi saya, yang membuat saya lumpuh selama 10 menit dan setelah itu saya tak berhenti menangis. Kekalahan ini pastinya akan menyakitkan untuk waktu yang lama,” ungkap Neymar dalam postingan Instagram-nya pada hari Minggu (11/12), seperti yang dilansir SBS.
Sesaat setelah Brasil tersingkir, Neymar yang sesunggukan di lapangan berusaha ditenangkan Dani Alves – yang barangkali telah memainkan laga terakhirnya di Piala Dunia, karena usianya yang sudah 39 tahun. Namun, bintang PSG itu tampaknya sulit menerima kenyataan bahwa Brasil harus angkat koper dari Qatar.
Kuasai Papan Klasemen Grup
Di putaran final Piala Dunia 2022 ini, Neymar menguasai klasemen sementara Grup G setelah menang 2-0 atas Serbia dan raih poin sempurna di laga kontra Swiss lewat kemenangan 1-0. Walau kalah 0-1 di pertandingan ketiga melawan Kamerun, namun Selecao tetap merajai papan klasemen.
Langkah skuad Tite pun cukup mulus di babak 16 besar, di mana mereka berhasil kandaskan ambisi Korea Selatan, 4-1. Neymar juga ikut mencetak gol di laga ini lewat titik putih.