Ryan Giggs Sebut Kritik Publik Erik ten Hag Sebagai Peringatan Terakhir Pada Jadon Sancho

Gila Bola – Ryan Giggs, mantan pemain Manchester United, berpendapat bahwa kritik publik yang dilakukan oleh Erik ten Hag terhadap Jadon Sancho adalah lemparan dadu terakhir dari sang manajer dalam upaya untuk memotivasi pemain muda tersebut.

Situasi di ruang ganti The Red Devils belakangan semakin rumit yang diawali oleh pernyataan bos Belanda yang mengkonfirmasi bahwa pemain sayap Brasil tidak masuk skuad melawan Arsenal karena kurang memenuhi standar selama sesi latihan.

Jadon Sancho, sayangnya, kemudian menanggapi tersebut melalui postingan media sosialnya, menegaskan bahwa publik tidak boleh percaya atas apa yang mereka dengar tentang dirinya, yang mengaku sebagai kambing hitam.

Sekarang Ryan Giggs, yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai pemain untuk Manchester United, berbicara tentang situasi pemain 23 tahun itu dalam sebuah wawancara yang kami kutip beritanya dari SunSport.

Dia mengungkapkan pendapatnya bahwa Erik ten Hag telah mencoba berbagai cara untuk memotivasi Jadon Sancho sejak kedatangannya ke klub, tetapi hingga saat ini, perkembangan pemain muda tersebut belum mencapai potensinya.

BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester United

Menurut Ryan Giggs, pemain sayap itu memiliki potensi besar, tetapi sampai sekarang, dia belum mampu mengeluarkan yang terbaik dari dirinya dalam waktu singkat di Manchester United.

Erik ten Hag sebagai manajer telah mencoba berbagai pendekatan, termasuk memindahkan posisi Jadon Sancho dan memberinya istirahat untuk memulihkan mentalnya, tetapi hasilnya belum terlihat.

Ryan Giggs menganggap pernyataan publik bos Belanda itu tentang pemain berusia 23 tahun sebagai upaya terakhir untuk memotivasi pemain tersebut. Dia berpendapat bahwa sekarang terserah pemain sayap itu untuk merespons kritik tersebut.

Jadon Sancho memiliki dua pilihan: dia bisa merespons dengan meningkatkan performanya dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi pemain yang lebih baik, atau dia bisa merajuk dan mungkin tidak akan berhasil.

Mantan pemain Manchester United tersebut juga menyoroti pentingnya perilaku para pemain di tempat latihan. Dia mengatakan bahwa berlatih di United adalah lebih sulit daripada bermain dalam pertandingan.

Dia menegaskan bahwa para pemain harus memberikan yang terbaik dalam latihan agar bisa tampil di lapangan pada hari pertandingan. Jadon Sancho perlu berkembang dan menunjukkan perkembangannya karena manajer seperti Ten Hag tidak akan menerima performa latihan yang kurang bagus.

Ryan Giggs juga menekankan bahwa pemain-pemain senior di tim harus mengambil tanggung jawab jika pemain 23 tahun itu tidak mampu memperbaiki performanya di tempat latihan.

Jika Jadon Sancho tidak menunjukkan performa terbaiknya, para pemain senior harus memanggilnya dan membantu memastikan bahwa dia tampil dengan baik untuk Manchester United.

Namun, menurut Giggs, pada akhirnya hanya Sancho sendiri yang bisa mengubah situasinya dengan bekerja keras di tempat latihan, membangun kebugaran, meningkatkan kepercayaan diri, dan fisiknya. Para pemain tidak boleh memberi alasan kepada manajer untuk memanggilnya keluar dari tim.

Tautan sumber