Gila Bola – Hadapi Timnas Australia di pertandingan kedua Grup B Piala Asia, Kamis (18/1), Suriah janji tak akan bermain bertahan dan bertekad memenangkan laga ini.
Diungkapkan pelatih Suriah, Hector Cuper, timnya tak akan bermain bertahan meskipun mereka akan hadapi salah satu tim kuat di turnamen empat tahunan ini. Setelah sebelumnya bermain imbang 0-0 melawan Uzbekistan, tim asal Asia Barat itupun bertekad amankan kemenangan perdananya di Piala Asia kali ini.
Tim asuhan pelatih asal Argentina itu gagal lancarkan satupun tendangan on target di Jassim bin Hamad Stadium, saat mereka hadapi Uzbekistan – yang kebetulan pernah diasuh Cuper di tahun 2018 hingga 2019.
Namun, walaupun pertemuan dengan tim asuhan Graham Arnold akan menjadi satu lagi ujian berat bagi skuad Qasioun Eagles, tapi Cuper menekankan bahwa dia tak akan menyusun timnya untuk hanya kantongi satu poin lagi di laga kedua ini.
“Saya tak pernah melihat seorang pelatih yang meminta timnya untuk meraih hasil imbang, di semua laga kita tentunya bermain untuk menang, itulah tujuan di sepak bola,” tandas Cuper yang juga pernah mengasuh Valencia, Inter Milan dan Timnas Mesir tersebut.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025‘Australia Memang Tim Kuat, Tapi Semua Hal Bisa Terjadi di Lapangan’
“Sebagian kalangan barangkali mengatakan, tim Australia lebih kuat, tapi di atas kertas dan di atas lapangan itu berbeda, semuanya bisa terjadi. Inilah yang saya katakan kepada para pemain saya, inilah yang kami persiapkan,” tambah pelatih berusia 68 tahun itu.
“Secara taktik, spiritual dan moral, kami berlatih untuk mengatasi apapun kesalahan yang dilakukan tim lawan. Kami akan berjuang dan mencoba lakukan yang terbaik untuk amankan tiga poin atas Timnas Australia,” ujarnya.
Suriah Belum Pernah Menang di Piala Asia Sejak 2011
Saat ini skuad Suriah masih memburu kemenangan pertama mereka di Piala Asia sejak tahun 2011. Negara itu lakoni turnamen yang sama di Australia pada tahun 2015 dan Uni Emirat Arab empat tahun kemudian, bahkan tanpa pernah catatkan kemenangan.
Suriah kemudian berada di posisi juru kunci grup pada tahun 2019, dengan hanya bukukan satu hasil imbang dari tiga pertandingan. Namun, Cuper mengaku ingin lupakan kekecewaan tersebut – yang dimulai dari pelatih Bernd Stange, yang dipecat saat timnya bahkan baru jalani dua pertandingan.
“Itu masa lalu, itu cuma jadi sejarah. Kami punya harapan dan aspirasi, serta para pemain baru, dan ini pertandingan penting. Kami pengukir sejarah, kami harus bermain bagus untuk lolos,” tandas Cuper.
Timnas Australia Siap Ladeni Suriah
Sementara itu Graham Arnold mendeklarasikan, seluruh anggota skuadnya tersedia untuk laga melawan Suriah ini, setelah mereka menang 2-0 atas India di laga pembuka Grup B akhir pekan lalu.
“Kami melihat permainan Suriah di Kualifikasi Piala Dunia dan laga persahabatan melawan China. Kami menonton aksi mereka melawan Uzbekistan dan Jepang, saat mereka kalah 5-0. Kami tahu semua tentang para pemain Suriah dan timnya,” ujar Arnold.
“Kami sudah lakukan pekerjaan rumah kami, kami memperkirakan kami akan hadapi perang fisik dan kami siap menghadapinya,” tegasnya.