Pernah Dijual Graham Potter, Pemain Ini Peringatkan Pemain Chelsea Soal Mantan Bos Brighton

Mantan gelandang Brighton Dale Stephens berbagi pemikiran tentang eks manajernya Graham Potter yang kini menjadi bos baru di Brighton.

Mantan pemain Brighton Dale Stephens memperingatkan para pemain Chelsea tentang manajer baru mereka, Graham Potter, sosok manajer yang menjualnya dari Stadion Amex pada 2020 lalu, seperti diberitakan via Sussex Express.

Pelatih berusia 47 tahun mendapatkan pekerjaan besar pertamanya dalam karir manajerialnya saat dia ditunjuk The Blues sebagai bos baru di Stamford Bridge dengan kontrak lima tahun untuk menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat.

Graham Potter disebut-sebut memiliki tiga target di Chelsea, dengan dua target di antaranya adalah membawa timnya finish di empat besar Premier League dan melangkah jauh di Liga Champions di musim ini. Bagaimanapun, dia tidak diancam pemecatan jika gagal mencapai target itu.

Sementara target terbesarnya adalah membawa perubahan di London Barat saat dia diharapkan bisa memberikan kesegaran suasana dan taktik yang lebih menyerang dengan mengandalkan para pemain muda jangka panjang di Stamford Bridge.

Dale Christopher Stephens pernah menikmati tangan dingin Graham Potter di Brighton antara 2014-2020 sebelum dia dijual ke Burnley dan sekarang berstatus tanpa klub. Dia sekarang memperingatkan para pemain Chelsea dengan apa yang akan mereka dapatkan dari bos baru mereka.

BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat Cedera

Dia mengatakan ketika ditanya tentang mantan bosnya di The Blues, “Yah, dia adalah orang yang menjual saya. Bagaimanapun, dia adalah manajer yang sangat modern. Dia punya cara dan keinginan tentang bagaimana tim akan bermain. Dia adalah orang yang tepat untuk Chelsea dan untuk pekerjaan besar.”

“Dia sangat berkepala dingin dalam menyampaikan pemikirannya. Dia berwibawa, tetapi melakukannya dengan cara yang cocok untuknya. Dia berkepala dingin dan tenang, dan kabar baik atau buruk, dia orang yang jujur. Saya pikir para pemain menghargai itu dan saya yakin itu adalah aspek yang positif baginya.”

Tautan sumber