Pelatih AS Roma Jose Mourinho merasa timnya tidak pantas meraih kekalahan saat mengahdapi Juventus justru I Giallorossi seharsunya meraih tiga angka penuh jika melihat dari segi permainan.
Kekecewaan kembali harus diterima AS Roma pada laga melawan salah satu tim kuat Serie A musim ini setelah anak asuh Jose Mourinho menelan kekalahan tipis 1-0 pada laga Senin (18/10) dini hari tersebut. Meskipun tampil cukup baik, tetapi I Giallorossi tetap harus pulang dengan tangan kosong karena mereka gagal mencetak gol meskipun sempat mendapatkan tendangan penalti.
Berbicara seusai laga tersebut kepada DAZN, Mourinho mengatakan bahwa dia melihat timnya bermain sangat baik pada laga tersebut dan dia juga sudah menyampaikannya kepada para pemain di ruang ganti. Memang pada akhirnya Roma harus pulang dengan tangan kosong tetapi dari segi permainan sang pelatih merasa puas dan apa yang mereka perlihatkan merupakan kerja keras dari semua pihak sejak awal musim.
Pelatih asal Portugal tersebut melihat bahwa anak asuhnya sudah mampu memperlihatkan keberanian, kepercayaan diri serta keyakinan di lapangan. Karena itulah Mourinho merasa cukup senang dengan apa yang dia saksikan karena berdasarkan proyek yang dirancang, sudah terlihat kemajuan pesat dari Roma sejauh ini meskipun Serie A baru berjalan sebanya delapan laga.
Pada akhirnya, mantan taktisi Chelsea dan Manchester United itu hanya menyaksikan sebuah tim yang layak untuk menang tetapi pada akhirnya harus menelan kekalahan. Selaih itu, Mourinho juga enggan memberikan komentar mengenai insiden penalty yang sedikit kontroversial karena sang wasit dinilai meniup peluit lebih awal meskipun pada akhirnya itu merupakan keputusan yang tepat jika harus dilihat dari VAR.
BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaMourinho juga tidak mempermasalahkan kegagalan penalty yang dieksekusi oleh Jordan Veretout atau permintaan Tammy Abraham untuk mengambilnya sesaat sebelum akhirnya memang diambil gelandang asal Prancis tersebut. Sang pelatih tidak merasa bahwa ada pengaruh dari insiden tersebut dengan gagalnya Veretout, namun mengingatkan Abraham bahwa mereka sudah memiliki hierarki untuk pengambil tendangan 12 pas kecuali memang pemain yang ditunjuk rela memberikan kesempatan untuk menendang kepada pemain lain.