Martin Braithwaite menyesalkan bagaimana perlakuan yang didapatkannya selama waktunya di Barcelona meski dia merasa sudah membuktikan nilainya selama waktunya di klub.
Penyerang Denmark Martin Braithwaite memberikan kritikan pedas kepada mantan klubnya Barcelona karena perlakuan mereka kepada pemain saat dia juga menyesalkan bagaimana manajer Xavi Hernandez tidak pernah memberikan kepercayaan kepadanya, seperti diberitakan via Ekstra Bladet.
Selama musim panas 2022 lalu, pemain berusia 31 itu adalah salah satu pemain yang terus dipaksa dan didorong untuk bersedia meninggalkan klub saat raksasa Catalan ingin banyak melepas para pemain yang sudah tidak dibutuhkan sang manajer, meski para pemain itu masih terikat kontrak di Camp Nou.
Pada akhirnya Martin Braithwaite harus mengalah untuk menerima kepindahan ke Espanyol di hari terakhir bursa transfer dalam kesepakatan bebas agen saat kontraknya diputus dengan kesepakatan bersama demi mempermulus kepergiannya dari klub.
Dia sejauh ini sudah berhasil membuktikan nilainya bagi klub barunya, mencetak dua gol dalam tiga penampilannya di La Liga, dan penyerang timnas Denmark itu sekarang memanfaatkan wawancaranya dengan surat kabar Denmark Ekstra Bladet untuk mengkritik habis-habisan klub lamanya.
Martin Braithwaite menuding bahwa dia bahkan seolah-olah mendapatkan semacam perlakuan bully selama waktunya di Camp Nou saat dia berharap bahwa Barcelona bisa bersikap lebih manusiawi kepada para pemain mereka dan memperdulikan kesehatan mental pemain.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Penyerang berusia 31 tahun itu juga menyesalkan bagaimana dia yang sempat menjadi top skor Barca sebelum masalah cederanya sama sekali tidak mendapatkan kepercayaan dari manajer Xavi Hernandez, mengakui bahwa dia sudah lama tahu pelatih 42 tahun itu tidak memiliki kepercayaan padanya dan itu akhirnya menjadi salah satu alasannya untuk memutuskan pindah dari Camp Nou.