Ange Postecoglou Membahas VAR, Kartu Merah, dan Kemenangan Atas Liverpool

Gila Bola – Setiap kata yang diucapkan Ange Postecoglou tentang kartu merah Liverpool, VAR, kebugaran Son Heung-Min, dan gol penentu kemenangan. Inilah setiap kata yang diucapkan bos Tottenham Hotspur setelah kemenangan mereka di Liga Inggris yang kami beritakan dari situs resmi klub.

Manajer Australia itu merasa sangat puas dengan kemenangan timnya atas tim Jurgen Klopp, dan dia menyatakan perasaannya dengan senyum di wajahnya saat Spurs berhasil memberi kekalahan pertama di musim ini bagi The Reds.

Ketika ditanya apakah dia merasa lega setelah pertandingan tersebut, Ange Postecoglou menyadari pentingnya hasil tersebut dan mengakui bahwa timnya telah menghadapi tantangan besar selama tujuh minggu pertama musim ini. Namun, dia merasa senang dengan cara timnya mengatasi tantangan tersebut, termasuk kemenangan di pertandingan ini.

Mengenai pertanyaan apakah dia bisa membayangkan akhir pertandingan yang dramatis seperti itu, pelatih berusia 58 tahun itu menjelaskan bahwa dia tidak memiliki jadwal pasti yang harus diikuti oleh timnya.

Baginya, semua ini adalah bagian dari pertandingan dan harus dihadapi dengan sikap positif. Dia menghargai usaha keras timnya dan semangat yang ditunjukkan oleh pemain-pemainnya untuk terus berjuang hingga akhir pertandingan.

BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester United

Ketika ditanya tentang pendapatnya mengenai teknologi VAR, Ange Postecoglou mengungkapkan bahwa dia sebenarnya tidak pernah menyukainya sejak awal. Baginya, teknologi ini telah memperumit pertandingan sepak bola yang sebelumnya cukup jelas.

Namun, dia juga menyadari bahwa teknologi ini tidak bisa dihindari dan bahwa mereka harus menghadapinya. Yang terpenting adalah pemahaman bahwa tidak ada teknologi yang akan membuat pertandingan sepak bola bebas dari kesalahan.

Ange Postecoglou percaya bahwa sepak bola penuh dengan keputusan subjektif, dan VAR tidak akan pernah sempurna. Dia merasa bahwa mereka harus menerima kenyataan bahwa kesalahan adalah bagian dari sepak bola, sama seperti kesalahan wasit.

Ketika dia ditanya tentang dua kartu merah yang dikeluarkan dalam pertandingan tersebut untuk dua pemain Liverpool, bos Yunani menjawab dengan hati-hati bahwa sulit baginya untuk mengomentari keputusan yang diambil oleh tim wasit kepada pihak lawan.

Dia mengakui bahwa kartu merah pertama diberikan karena pelanggaran keras yang mengakibatkan cedera, sementara kartu merah kedua mungkin akumulasi dari beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Diogo Jota.

Namun, juru taktik berusia 58 tahun tidak ingin berspekulasi lebih jauh tentang kebenaran keputusan wasit tersebut dan memilih untuk meninggalkannya kepada pihak lain untuk menilainya.

Pertanyaan berikutnya kepada Ange Postecoglou adalah tentang bagaimana perasaannya mengenai fakta bahwa timnya berhasil mencetak gol kemenangan tanpa beberapa pemain kunci seperti Son Heung-Min, James Maddison, dan Yves Bissouma.

Dia menjawab bahwa mereka ingin menjadi tim yang memiliki banyak cara untuk mencetak gol dan bahwa mereka harus menciptakan peluang tersebut. Dia menyadari bahwa kepergian Harry Kane telah membuat mereka kehilangan banyak gol, dan mereka tidak akan dapat menggantikannya hanya dengan satu pemain.

Oleh karena itu, mereka perlu mengembangkan cara bermain sebagai tim yang dapat memberi mereka peluang mencetak gol dari berbagai area. Dia menekankan bahwa timnya telah memulai pertandingan dengan sangat baik dan memiliki performa yang bagus.

Namun, mereka juga perlu belajar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat di akhir babak pertama, di mana mereka terlalu terburu-buru dan melakukan serangan yang terlalu individualistis. Hal ini memungkinkan Liverpool untuk menyamakan kedudukan.

Ange Postecoglou menilai tim asuhan Jurgen Klopp sebagai tim yang selalu berbahaya, bahkan dengan hanya 10 pemain di lapangan. Dia merasa timnya perlu bermain lebih tenang dan mengendalikan pertandingan dengan lebih baik di babak kedua.

Pertanyaan selanjutnya diajukan mengenai Son Heung-Min, yang terlihat kesakitan sebelum akhirnya keluar dari lapangan. Manajer Australia menjelaskan bahwa Son belum mencapai kondisi fisiknya yang terbaik, tetapi dia sangat ingin bermain dalam pertandingan tersebut.

Mereka telah merencanakan untuk memberikan Son waktu bermain sekitar satu jam dalam pertandingan tersebut. Meskipun dia tidak dapat bermain selama 90 menit penuh, Son tetap memberikan kontribusi penting dalam pertandingan tersebut dengan melakukan tekanan yang baik dan bahkan mencetak gol.

Tautan sumber