Gila Bola – Kamu sudah tahu belum cara bikin tendangan bebas efektif seperti dilakukan Lionel Messi ke gawang Ekuador, tadi pagi. Bukan hanya si kapten Argentina yang penting di sini, tetapi juga peran dari pemain No 5, No 8 dan No 19 dalam situasi itu. Lihat.
Seperti biasa Messi mengarahkan sepakannya ke pojok-pojok gawang. Entah sisi kiri atas atau kanan atas. Kali ini entah mengapa si kiper Ekuador Hernan Galindez berdiri agar terlalu ke kiri gawangnya. Lebih dari setengah jarak ke sisi kiri gawangnya.
Kamu lihat tiga pemain Argentina yang berdiri berderet di tengah-tengah pemain Ekuador itu? Mereka menghalangi pandangan si kiper Ekuador. Mungkin itu sebabnya Galindez kemudian bergeser sedikit ke sisi kiri, yang memaksanya berbuat kesalahan.
Pemain Argentina Bukan Hanya Halangi Stopper Lawan, Juga Bikin Simulasi
Tetapi lebih dari sekedar berdiri menghalangi pandangan stopper lawan, Leandro Paredes, Enzo Fernandez dan Nicolas Otamendi melakukan simulasi atau gerakan yang membuat sang kiper lawan yakin, bola akan melayang ke atas kepala mereka ke sisi kiri gawangnya.
Sesaat sebelum Messi menyepak bola, Otamendi menundukkan badannya, sementara Paredes menjauh dan berbalik. Sementara itu Enzo Fernandez yang memunggungi Messi pasrah sepenuhnya kalau-kalau belakang kepala atau pantatnya jadi korban sepakan sang bintang.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedSaat Galindez menyadari bahwa ia ditipu, sudah terlalu terlambat untuk melompat ke sisi kanan atas gawangnya. Bola meliuk menjauh dan kemudian masuk ke pojok kanan gawang Ekuador pada menit 78 itu, pada laga kualifikasi pertama zona Amerika Selatan yang selesai Jumat pagi (8/9).
Kemenangan Argentina ini sangat penting karena mereka akan menjalani laga marathon kualifikasi yang membentang selama dua tahun sampai akhir 2025. Ada 10 negara zona Conmebol, berarti sembilan laga kandang dan sembilan kali tandang ke stadion lawan.
The importance of the 3 Argentine players in the wall is crazy. They block the goalkeeper who can’t see was the ball is hit. They move before the kick to suggest that Messi will shoot on the goalkeeper’s side. Once he sees the ball, too late.
pic.twitter.com/5dnBpXZcmB
— MC (@CrewsMat10) September 8, 2023
Jadwal Argentina Selanjutnya, Lawatan ke Stadion Tertinggi di Dunia
Usai menang satu gol lawan tamunya Ekuador, Lionel Scaloni selaku manajer Albiceleste harus secepat mungkin terbang ke Bolivia untuk matchday kedua zona Conmebol, 12 September 2023.
Hanya tersedia waktu 96 jam bagi Argentina untuk melakukan aklimatisasi atau penyesuaian diri sebelum laga matchday kedua di kandang Bolivia yang dilangsungkan di Estadio Hernando Siles.
Stadion di ibukota mereka di La Paz ini berada di ketinggian yang sangat ekstrim, 3.637 meter. Apa artinya elevasi setinggi itu? Bagi para pemain yang datang dari pesisir pantai dekat permukaan laut maka stadion setinggi itu akan menghasilkan nafas sesak, terengah-engah.
Itu merupakan taktik dari negara-negara zona Amerika Selatan ini guna meraih kemenangan kandang dalam kualifikasi Piala Dunia. Ada tiga negara yang ibukotanya berada di ketinggian: Bolivia, Ekuador dan Kolombia.
Sebagai bukti betapa efektifnya strategi ini, selama kualifikasi Piala Dunia 2006, 2010, 2014 dan 2018, Bolivia berhasil mencatatkan 14 KEMENANGAN KANDANG di stadion 3.637 meter itu, selain 10 HASIL IMBANG di Estadio Hernando Siles.
Sebaliknya, hanya dua hasil draw saat Bolivia melakukan tandang dan nihil kemenangan tandang.