Juventus Dikurangi 15 Poin! Dihukum Pengadilan Sepak Bola Italia Terkait Kecurangan Nilai Pemain

Gila Bola – Setelah pernah dihukum karena kasus Calciopoli yang membuat mereka bahkan harus turun kasta ke Serie B, sekarang Juventus kembali menjadi pesakitan oleh keputusan pengadilan sepak bola Italia.

Raksasa Turin dikurangi 15 poin di musim ini setelah penyelidikan atas transfer mereka dalam skandal yang sekali lagi mengguncang sepak bola Italia, dengan orang-orang yang terlibat juga sekarang telah ditetapkan hukumannya.

Putusan itu akan membuat Juventus sekarang turun ke papan tengah klasemen Serie A dan terancam gagal berkompetisi di sepak bola Eropa musim depan yang akan semakin mempersulit situasi klub saat ini.

Penggelembungan Nilai Pemain

Apa sebenarnya penyebab Juventus mendapatkan hukuman pengurangan 15 poin di musim ini oleh pengadilan sepak bola Italia? Itu terkait dengan penggelembungkan nilai transfer dan berbohong kepada pejabat keuangan dalam upaya untuk menghemat uang.

Jaksa keuangan Serie A memutuskan bahwa raksasa Serie A tersebut bersalah atas sejumlah pelanggaran keuangan yang menyelamatkan klub dari gaji pemain sekitar Rp 1,4 Trilyun.

BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!

Jaksa penuntut kasus tersebut menuduh bahwa Juventus telah melakukan kebohongan dalam merepresentasikan kerugian pada periode antara 2018 dan 2020, khususnya terkait jumlah penjualan pemain.

Para Pejabat Juga Dihukum

Sebenarnya pengurangan 15 poin itu adalah hukuman yang jauh lebih keras dari tuntutan jaksa yang hanya menuntut pengurangan sembilan poin dalam sidang pada hari Jumat yang melihat cara Juventus dan sejumlah tim lain berurusan dengan kesepakatan pertukaran pemain.

Para (mantan) pejabat klub juga sekarang telah dikenai hukuman dengan mantan presiden Juventus Andrea Agnelli dilarang memegang jabatan di sepak bola Italia selama dua tahun, sama halnya dengan Maurizio Arivabene, sedangkan wakilnya Pavel Nedved dijatuhi hukuman delapan bulan.

Fabio Patarici, yang sekarang bekerja di Spurs, dijatuhi hukuman 2,5 tahun, sedangkan Federico Cherubini dihukum 16 bulan. Total ada 11 mantan dewan Juventus yang dihukum, termasuk Paolo Garimberti, Enrico Vellano, Assia Venier, Caitlin Hughes, Daniela Marilungo dan Francesco Roncaglio.

Juventus Turun Klasemen

Jika melihat di papan klasemen Serie A sekarang, kita akan melihat bagaimana Juventus harus turun ke peringkat ke-10 setelah pengurangan 15 poin yang membuat mereka kini terancam menderita tanpa sepak bola Eropa musim depan.

Raksasa Turin itu sebenarnya bukan satu-satunya tim yang diselidiki dalam masalah keuangan transfer tersebut karena Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara dan Pescara juga menjadi tersangka, tapi pada akhirnya mereka dibebaskan.

Juventus membantah melakukan kesalahan dan mengatakan akuntansi mereka sesuai dengan standar industri dan sekarang mereka bisa mengajukan banding ke CONI Guarantee College atas hukuman mereka, menurut berita dari Fabrizio Romano.

Memang sejujurnya ada beberapa transfer yang tampak mencurigakan dari klub Turin itu yang juga dipertanyakan fans, seperti pertukaran Joao Calcelo dan Danilo serta pertukaran Miralem Pjanic dan Arthur Melo.

Dampak Lebih Lanjut

Mungkin hukuman ini tidak sekeras kasus Calciopoli, tapi jelas bahwa hukuman ini bisa mempengaruhi masa depan Juventus selanjutnya termasuk dalam hal nasib para pemain mereka saat ini.

Sejumlah pemain bintang dengan ambisi tinggi bisa saja menuntut pintu keluar dari klub karena Bianconeri bisa absen dari sepak bola Eropa musim depan, apalagi para pemain seperti Dusan Vlahovic banyak dikaitkan dengan minat transfer dari klub Inggris, sementara kontrak Adrien Rabiot akan berakhir di akhir musim.

Sembari berharap hasil positif dari banding ke CONI Guarantee College, Juventus akan bekerja keras untuk mempertahankan para pemain mereka di klub jika hukuman penalti 15 poin akhirnya benar-benar ditegakkan dan klub absen dari sepak bola Eropa musim depan.

Tautan sumber