Gila Bola – Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, melanggar janjinya sendiri setelah kemenangan dramatis melawan Luton Town yang membuatnya kesulitan untuk tidak membahas kembali momen epik melawan Barcelona di masa lalu.
Beberapa bulan sebelumnya, Klopp bersumpah untuk tidak membicarakan comeback terbesarnya, namun godaan untuk tidak menyebut salah satu dari 472 pertandingan terbesarnya sebagai pelatih Liverpool terlalu besar. Pertandingan melawan Luton Town membawa ingatan akan keajaiban melawan Barcelona.
Klopp senang dengan ide membuat yang mustahil menjadi mungkin dan melihatnya menjadi kenyataan. Liverpool, sebagai tim underdog, menghadapi situasi serupa saat tertinggal tiga gol dari Barcelona, namun mereka berhasil bangkit dengan satu gol dari Carlton Morris. Kedua pertandingan tersebut, melawan Barcelona dan Luton, terjadi dalam kondisi Liverpool yang terpuruk oleh krisis cedera.
Meskipun kehadiran pemain kunci seperti Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan beberapa pemain lain absen, Liverpool berhasil mencetak tiga gol pada laga melawan Luton. Harvey Elliott menjadi pahlawan saat ini, seperti halnya Xherdan Shaqiri dalam pertandingan melawan Barcelona lima tahun lalu.
Klopp menilai paruh kedua pertandingan melawan Luton, Liverpool bagaikan badai petir, menciptakan permainan penuh tekanan dan serangan balik yang luar biasa. Faktor umum lainnya adalah kecepatan pikiran dan ketenangan dalam menghadapi situasi genting. Lima tahun setelah comeback melawan Barcelona, Liverpool sekali lagi menghadirkan gol-gol spektakuler saat comeback.
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniBek kanan muda, Conor Bradley, menjadi kunci dalam menciptakan gol ketiga Liverpool, menyamakan kisah dengan Trent Alexander-Arnold lima tahun sebelumnya saat melawan Barcelona. Klopp mengakui momen kejutan dan sepak pojok cepat yang membawa hasil positif.
Penting untuk dicatat bahwa, seperti lima tahun lalu, Klopp memimpin timnya menuju kemenangan dalam kondisi sulit. Penggantian kapten oleh Virgil van Dijk menunjukkan kepemimpinan yang kuat, sementara pemain Belanda, Cody Gakpo, mencetak gol yang mencerminkan kejeniusan dan ketepatan.
Kesuksesan melawan Luton Town memberikan Klopp keyakinan bahwa Liverpool bisa menghadapi tantangan apa pun.
Liverpool, di bawah kepemimpinan Klopp, terus terbang tinggi, termasuk saat pertandingan melawan Barcelona yang membuat mereka naik ke puncak sepak bola Eropa.
Meskipun Klopp melanggar janjinya untuk tidak membicarakan comeback melawan Barcelona, kemenangan melawan Luton Town memberinya alasan baru untuk memotivasi timnya. Klopp menyatakan, “Saya akan menyebutkan pertandingan ini beberapa kali mulai sekarang!”