Lamine Yamal dan Joao Felix di Piala Super Spanyol

Gila Bola – Lamine Yamal dan Robert Lewandowski sangat berjasa dalam mematahkan mitos kutukan Piala Super Spanyol setelah gol-gol dari dua pemain itu mengirim sang juara LaLiga 2023 itu ke final kompetisi.

Sebenarnya kemarin Real Madrid selaku juara Copa del Rey 2023 juga sudah mematahkan setengah dari mitos kutukan itu, namun Blaugrana melengkapinya malam ini.

Kalau cuma mematahkan setengah, itu juga sudah terjadi saat Supercopa de Espana musim kemarin. Waktu itu Los Blancos yang merupakan juara liga berhasil melaju ke final kompetisi.

Apa Sih Kutukan Piala Super Spanyol?

Dulu-dulu kompetisi Supercopa de Espana selalu dilangsungkan satu pertandingan saja, melibatkan dua tim, yakni juara Liga Spanyol kontra juara Copa.

Namun sejak 2019/20 formatnya diubah menjadi empat tim, yakni juara dan runner-up liga, serta dua finalis Copa del Rey. Dua semifinal akan berlangsung lebih dulu, sebelum dua pemenang semifinal lolos ke partai puncak. Bersamaan dengan perubahan format, lokasi pertandingan juga dipindahkan ke Arab Saudi.

BACA JUGA:Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025

Negara Timur Tengah itu bertekad tampil lebih sering di sepak bola dunia seiring dengan perubahan dan reformasi yang dilakukan Pangeran Mohammed bin Salman. Salah satu kebijakan reformasinya adalah mengizinkan wanita menyetir mobil.

Sejak kepindahan ke Arab Saudi, tidak satu pun pemenang dari LaLiga maupun Copa berhasil lolos ke final Supercopa de Espana. Tidak di 2020, tidak juga di 2021, maupun edisi 2022.

Satu-satunya edisi saat mitos kutukan itu terpatahkan setengahnya adalah 2022/23 ketika juara Liga Spanyol Real Madrid berhasil lolos ke final. Namun tetap saja mereka kalah di final oleh Barcelona yang merupakan runner-up LaLiga musim sebelumnya.

Kutukan Piala Super Spanyol Terhenti Malam Ini

Jika kutukan itu masih berlaku maka seharusnya Atletico lah yang melaju ke final, bukan Los Blancos. Namun pada kenyataannya skuad Carlo Ancelotti menang 5-3.

Demikian juga malam ini, jika semangat dari kutukan itu masih berlaku maka seharusnya Osasuna lah yang lolos ke partai puncak, bukan skuad Xavi.

Inilah pertama kalinya sejak 2019/20, yaitu sejak format empat tim diberlakukan, dua peserta final Supercopa de Espana sama-sama merupakan juara. Barca merupakan juara liga 2022/23, Los Merengues juara Copa musim yang sama.

Jadi, kita harus berterima kasih pada Lamine Yamal dan Robert Lewandowski yang mencetak gol-gol kemenangan Barca malam ini dan membantu menggenapi pulihnya dua juara lolos ke final.

Tautan sumber