Gila Bola – Pada Jumat kemarin, Xavi Hernandez menerima kabar mengejutkan yang mengubah arah karirnya di Barcelona. Saat membaca media lokal, dia mengetahui bahwa klub La Liga itu telah mencapai kesepakatan dengan Hansi Flick untuk menggantikannya sebagai pelatih.
Berita ini benar-benar mengejutkan Xavi, yang merasa tidak mendapat informasi apapun selama seminggu terakhir. Dalam seminggu sebelumnya, presiden Barcelona, Joan Laporta, dua kali menolak permintaan Xavi untuk berbicara mengenai masa depannya.
Laporta menyatakan akan mengadakan pertemuan setelah musim berakhir, tepatnya pada hari Senin. Namun, Xavi merasa cukup dengan situasi ini dan memutuskan untuk mengambil tindakan pada hari Jumat. Dia menelepon Laporta untuk ketiga kalinya, menegaskan bahwa mereka harus menyelesaikan masalah ini hari itu juga.
Joan Laporta setuju, dan bersama direktur olahraga Deco, eksekutif Rafael Yuste, Enric Masip, dan Joan Soler, mereka datang ke fasilitas pelatihan Barcelona sekitar tengah hari.
Menurut beberapa sumber yang hadir, pertemuan tersebut berlangsung singkat dan tidak terlalu menegangkan. Di sisi Xavi, hadir saudara laki-lakinya yang juga asisten manajer, Oscar Hernandez, serta pelatih bola mati Sergio Alegre.
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniLaporta dengan cepat menginformasikan bahwa klub telah memutuskan untuk berpisah dengan Xavi sebagai manajer klub, hanya sebulan setelah memutuskan untuk mempertahankan posisinya.
Siklus kepelatihan Xavi berakhir dengan cepat. Pada Januari lalu, Xavi sudah mengindikasikan akan meninggalkan pekerjaan yang disebutnya sebagai ‘kejam’ dan ‘melelahkan’.
Namun, klub berhasil membujuknya untuk bertahan, dan sebulan yang lalu, Xavi tampil bersama Joan Laporta dan Deco dalam tampilan persatuan yang segera terpecahkan di balik layar.
Pertandingan melawan Almeria pada 16 Mei menjadi titik balik dalam perjalanan Xavi di Barcelona. Sebelum pertandingan, Xavi mengungkapkan bahwa para fas Barcelona harus memahami situasi keuangan klub yang sulit.
Pernyataan ini memicu kemarahan Laporta, yang merasa dikhianati oleh Xavi. Hal ini memperkuat keputusan Laporta bahwa Xavi harus pergi, meskipun sebenarnya ini hanyalah percikan kecil dari masalah yang lebih besar.
Ketegangan meningkat setelah Laporta ikut campur dalam pemilihan skuad untuk pertandingan Liga Champions melawan Antwerp, menyusul kekalahan dari Girona. Xavi memberi timnya libur tiga hari sebelum pertandingan, yang menyebabkan kritik terhadap pendekatannya.
Situasi semakin memburuk ketika Xavi meminta klub untuk menjual Robert Lewandowski musim panas mendatang, karena meragukan kemampuannya. Hal ini menimbulkan ketegangan dengan sang pemain dan pimpinan klub yang menganggap Xavi bertindak sembarangan.
Demikian pula, cara Xavi menangani Vitor Roque, yang peluangnya masuk tim utama sangat terbatas, dinilai merusak kepercayaan diri pemain muda tersebut. Bahkan agennya kemudian mengancam akan membawa kliennya pergi.
Dalam beberapa pekan terakhir, komentar Xavi tentang perencanaan transfer musim panas dan target yang tidak realistis kepada media memperburuk hubungan dengan manajemen klub. Ketegangan ini berpuncak pada pertemuan pada hari Jumat, yang menghasilkan keputusan akhir untuk memecat Xavi.
Barcelona berencana menunda pertemuan dengan Xavi hingga Senin untuk menghindari gangguan sebelum final Liga Champions Wanita melawan Lyon. Namun, Xavi tidak ingin menunggu lebih lama dan mendesak penyelesaian segera.
Xavi Hernandez kini menghadapi perpisahan yang sulit setelah musim yang penuh dengan tantangan dan sedikit kemajuan. Dengan Hansi Flick yang diperkirakan akan menggantikannya, Barcelona memasuki babak baru dalam perjalanan mereka.
Para fans berharap bahwa gejolak yang terjadi tidak akan mempengaruhi stabilitas dan kinerja tim di masa mendatang, yang akan bersiap menyambut era baru di bawah arahan Hansi Flick.