Gilabola.com – Xavi Hernandez dan Gennaro Gattuso jadi dua gelandang yang pernah menangkan Piala Dunia dengan gaya bermain berbeda. Pelatih Barcelona dan Valencia itupun akan bertemu di La Liga akhir pekan ini, dengan situasi yang sama-sama tidak nyaman.
Bulan Oktober ini benar-benar tak bersahabat bagi Xavi Hernandez maupun Gattuso, setelah kedua pelatih tersebut mengawali musim ini dengan gemilang, dan membuat pertemuan di Mestalla, Minggu (30/10) dini hari, menjadi prospek yang sulit bagi kedua tim.
Barcelona yang saat ini masih bertengger di posisi kedua klasemen sementara, sebelumnya kalah dalam El Clasico di ajang liga hingga turun tiga poin di bawah rival abadi mereka, Real Madrid. Di samping itu, skuad Xavi Hernandez juga menderita di Liga Champions setelah disingkirkan Bayern Munchen di fase grup tengah pekan ini.
Mempertahankan tren negatif sebelum jeda Piala Dunia bulan depan, tentunya akan menjadi pukulan keras bagi Barcelona. Hal ini juga diyakini akan memunculkan lebih banyak pertanyaan mengenai rekrutmen besar-besaran mereka pada musim panas lalu.
Sementara Valencia, mereka tercatat baru satu kali menang dalam lima pertandingan terakhir. Tim asuhan Gattuso itu juga kalah 1-2 dari Real Mallorca pada akhir pekan lalu. Walau saat ini posisi mereka masih di urutan sembilan, tetapi Valencia berisiko melorot ke papan bawah.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Baik Barcelona maupun Valencia sama-sama dibentuk melalui citra kedua pelatih mereka. Xavi Hernandez ternama sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa dengan kepiawaiannya dalam operan bolanya. Sedangkan Valencia meningkat karena intensitas yang diterapkan Gattuso di lapangan.
Xavi dan Gattuso pernah bertarung tiga kali saat keduanya masih menjadi pemain di Barcelona dan AC Milan.
Sementara Xavi pernah kalahkan Gattuso di Olimpiade Sydney di tahun 2000. Ketika itu, Spanyol menang tipis 1-0 atas Italia di babak perempatfinal.
Pelatih Barcelona berusia 42 tahun itu kemudian mencetak gol cepat di laga melawan Kamerun yang berakhir 2-2 di final turnamen tersebut. Sayangnya, Spanyol gagal di babak adu penalti di mana Kamerun menang dengan skor 5-3.
Diungkapkan First Post, Xavi memang berhasil bangkit dan melupakan pahitnya rasa saat timnya dikandaskan Kamerun. Namun, kehidupannya sebagai pelatih ternyata lebih pahit.
Ia pernah membawa Spanyol memenangkan Piala Dunia 2010, empat tahun setelah Gattuso mengangkat trofi kejayaan Italia di ajang yang sama.
Kini, Valencia akan menyambut kedatangan tim Catalan itu di Mestalla, dan sikap berani serta berapi-api yang selalu ditunjukkan Gattuso, 44 tahun, diperkirakan sudah menular kepada para pemainnya.
“Kami tak takut pada Barcelona, kami juga punya tim yang sangat bagus dan akan bermain untuk menang,” tandas winger andalan Valencia, Samu Castillejo.
“Kami akan jalani pertandingan yang sangat penting di hadapan suporter kami. Kami akan bermain dengan mentalitas yang tinggalkan pertandingan-pertandingan lain di mana kami pantas meraih lebih dari apa yang kami dapatkan,” tambahnya.
“Di La Liga, mereka mencetak lebih banyak gol dan bermain bagus, tapi kami tidak takut. Itu pertemuan 11 pemain melawan 11 pemain,” ujar Castillejo.
Pertarungan juga akan terjadi di pinggir lapangan, antara dua legenda sepak bola tersebut. Pertemuan antara Barca dan Valencia dini hari nanti juga akan mempertemukan pencetak gol terbanyak La Liga saat ini, Robert Lewandowski, dengan striker yang sama-sama gaek-nya dan juga bermain menawan musim ini, Edinson Cavani.
Mereka menjadi dua striker yang telah mencetak paling banyak gol di sepanjang satu dekade terakhir, dan keduanya sama-sama tampil menawan di ajang domestik.
Jika Lewandowski telah kantongi 12 gol dalam 11 pertandingan di LaLiga, Cavani telah menyarangkan empat gol dalam tiga pertandingan terakhir dan telah kembali ke penampilan terbaiknya.