Gila Bola – Siapa gerangan figur yang ditunjuk-tunjuk oleh Luis Diaz usai pemain Kolombia itu mencetak gol ketiga Liverpool pada hasil kekalahan 3-4 melawan Bayern Munchen, Rabu malam (2/8)?
Bekas pemain FC Porto itu menunjuk ke Mohamed Salah, yang memberinya assist guna mencetak gol ketiga the Reds ke gawang yang dijaga Sven Ulreich pada menit 67 pada pertandingan ujicoba di National Stadium di Singapura ini.
Mengapa Luis Diaz musti secara khusus menunjuk ke arah Mo Salah? Karena bintang Mesir itu kalau mau bisa saja melepaskan serangan langsung ke gawang Die Roten. Cukup satu gerakan ke arah dalam dan sang bintang Mesir terlepas dari pengawalan pemain lawan.
Namun Salah memilih mengoper bola ke pemain Kolombia 26 tahun itu yang berusaha menemukan ketajamannya kembali usai satu periode istirahat yang cukup lama akibat cedera. Lihat proses terjadinya gol Luis Diaz di bawah ini.
BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Seberapa Penting Gol Luis Diaz Itu?
Bagi siapa? Bagi sang pemain? Sangat penting! Luis Diaz absen cukup lama, sejak Oktober 2022 sampai jelang pertengahan April 2023 sebelum ia kembali ke dalam skuad the Reds.
Sejak saat itu ia baru mencetak satu gol melawan Tottenham Hotspur dalam pertandingan yang usai dengan kemenangan 4-3, jika Anda ingat, pada 30 April 2023. Ia kemudian menyumbangkan satu gol internasional bagi negaranya pada laga persahabatan melawan Jerman yang berakhir dengan kemenangan 0-2.
Satu gol terakhir dari pemain 28 tahun bekas pemain FC Porto itu terjadi pada laga persahabatan Liverpool sebelum ini, laga imbang 4-4 kontra Greuther Furth. Jadi ia sudah melesakkan empat gol sejak kembali ke lapangan hijau dan dua gol dalam periode pramusim klub merah itu.
Luis Diaz akan mencoba merebut kembali tempatnya di lini depan skuad utama Jurgen Klopp menjelang dimulainya kembali musim baru Liga Inggris 2023/24 pada pertengahan Agustus. Gol ini akan sangat penting, berfungsi sebagai pengingat bagi sang manajer bahwa ia bisa mencetak gol dari situasi sulit menghadapi tim sebesar Bayern Munchen.
Setiap Kali Liverpool Menjauh, Dikejar Oleh Bayern Munchen
Satu menit lebih sedikit adalah waktu yang dibutuhkan Cody Gakpo untuk mencetak gol ke gawang Yann Sommer, sebelum kapten baru tim Virgil Van Dijk menjauhkan jarak. Seolah-olah the Reds akan menang mudah atas tim merah Bundesliga itu. Namun skor saat turun minum sama kuat 2-2 setelah datang dua gol balasan dari Serge Gnabry dan Leroy Sane.
Jurgen Klopp jelas tidak merasa lega dengan dua gol kebobolan saat the Reds turun tanpa satu pun gelandang bertahan murni di susunan starternya. Klopp terlihat sangat teaterikal di pinggir lapangan, terus menerus meneriakkan perintah pada para pemainnya. Ia melakukan pergantian semua pemain pada paruh kedua, kecuali Alisson Becker.
Ketakutannya usai gol Luis Diaz terbukti menjadi kenyataan setelah Josip Stanisic membalaskan satu gol lagi yang menyamakan skor 3-3, selang 10 menit sebelum waktu permainan berakhir. Dan gelandang 20 tahun Frans Kratzig mencetak gol yang memastikan kemenangan Die Roten, menit 91. Skor akhir 3-4 bagi kemenangan Bayern Munchen.
Pasukan Thomas Tuchel luar biasa dominan dengan penguasaan bola mencapai 62%, melepaskan 18 percobaan gol dan 12 serangan tepat sasaran. Empat menjadi gol. Bandingkan dengan anak-anak Jurgen Klopp yang hanya memiliki 38 persen dominasi bola, 13 percobaan gol dan delapan serangan on target. Tiga menjadi gol.