Gila Bola – Sudah capek-capek mempekerjakan seorang pelatih fenomenal yang pernah mengalahkan Real Madrid dan Barcelona sekaligus dalam satu musim, laga perdana Bournemouth kontra West Ham hanya berakhir imbang 1-1 pada Sabtu malam (12/8). Siapa?
The Cherries bahkan tertinggal lebih dulu oleh gol Jarrod Bowen di awal paruh kedua permainan di Vitality Stadium, sebelum Daniel Solanke yang fotonya bisa Anda lihat di atas, menyamakan skor delapan menit jelang akhir.
West Ham sebenarnya termasuk tim yang harus dikalahkan oleh Andoni Iraola, sang pelatih fenomenal itu, setelah pasukan David Moyes itu minim aktivitas transfer pada musim panas 2023 ini. Kegagalan mengalahkan the Hammers mungkin akan berdampak pada posisi mereka di akhir musim nanti.
Siapakah Andoni Iraola, Pelatih Bournemouth
AFC Bournemouth memecat Gary O’Neil, manajer tim yang menyelamatkan mereka dari degradasi hanya beberapa hari setelah berakhirnya musim 2022/23, usai melihat pelatih asal Spanyol Andoni Iraola tersedia di pasar transfer.
Harapan besar ditimpakan ke bahu bekas pemain Athletic Bilbao itu seturut keajaiban yang dilakukan Andoni bersama dengan Rayo Vallecano, saat ia membawa tim kecil itu promosi ke divisi teratas sepak bola Spanyol, La Liga, dan kemudian mengalahkan dua raksasa Spanyol dalam satu musim yang sama.
BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Iraola dikenal dengan strategi menekan tinggi pada setengah lapangan lawan atau 60% panjang lapangan, dengan maksud memperkecil waktu yang dibutuhkan untuk melakukan serangan balik dan memperbesar peluang gol.
PPDA atau jumlah passing yang diperlukan di setengah lapangan lawan, sebelum melepaskan upaya gol hanya 9,5, memperlihatkan taktik agresif dalam menyerang lawan. Angka PPDA 9,5 itu lebih kecil daripada kebanyakan tim di Liga Inggris.
Dengan demikian, pertanyaan banyak komentator soal apakah strategi menekan tinggi di lapangan lawan itu akan berhasil mengingat kualitas pemain di AFC Bournemouth, terjawab sudah.
Pilihan Iraola untuk memainkan strategi semacam itu terbukti terlalu berat bagi bekas tim pesaing degradasi pada musim 2022/23 itu.
Bournemouth Unggul Luar Biasa, Tetapi Skor Tetap 1-1
Data permainan memperlihatkan sentuhan Iraola terhadap tim berjuluk the Cherries ini. Penguasaan tuan rumah di Vitality Stadium pada Sabtu malam (12/8) mencapai 65 persen selama babak pertama dan 60 persen untuk paruh kedua.
Tetapi coba lihat angka xG atau harapan gol Bournemouth. Hanya 0,16 saja untuk 90 menit. Sangat rendah! Artinya kualitas para pemainnya memang tidak cukup mumpuni dalam hal stamina, keterampilan passing dan percobaan gol di depan gawang West Ham.
Total ada 12 percobaan gol oleh Bournemouth sepanjang laga, berbanding 14 upaya gol oleh the Hammers yang hanya memiliki dominasi bola 37 persen saja. Lima shots on target oleh tuan rumah berbanding tiga oleh anak-anak David Moyes.