Gimana Ceritanya Benfica Urutan 1, PSG Posisi 2, Padahal Sama Poin, Sama Selisih Gol?

Gilabola.com – Begini ceritanya gol Joao Mario menit 92 laga di Maccabi Haifa mematahkan hati Lionel Messi dan Neymar karena menyebabkan PSG tergusur ke posisi kedua Grup H dan akan menjumpai juara-juara grup saat drawing 16 besar Liga Champions.

Kemenangan Benfica 1-6 di kandang tim Israel Maccabi Haifa pada Kamis dinihari (3/11) menyebabkan klub Portugal itu sama poin, sama selisih gol, sama produktifitas gol, sama head-to-head dengan PSG dan harus menggunakan tie breaker keenam untuk memecahkan masalah, siapa urutan satu dan siapa posisi kedua Grup H.

Benfica dan PSG sama-sama memiliki 14 poin dari empat kemenangan dan dua hasil imbang, selisih gol sama pula 16:7.

Kalau begitu head-to-head dong selaku tie breaker pertama. Kedua tim sudah dua kali bertemu pada pekan ketiga dan keempat. Keduanya usai 1-1 di Portugal maupun di Perancis. Jadi sama poin, dua masing-masing.

Selisih gol head-to-head, 1-1 sebanyak dua kali, yang merupakan tie breaker kedua juga gagal menetapkan siapa urutan pertama grup.

BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!

Tie breaker ketiga, produktifitas gol di antara kedua tim yang terkait. Sama juga kan. Sama-sama melesakkan dua gol masing-masing dari dua pertemuan.

Mari kita lihat tie breaker nomor empat, selisih gol keseluruhan. Lah sama pula kan, +9, hasil dari 16 memasukkan dan tujuh kebobolan.

Jadi kita melihat tie breaker kelima, produktifitas gol. Baik PSG maupun Benfica sama-sama mencetak 16 gol.

Sehingga butuh tie breaker nomor enam, yaitu jumlah gol tandang terbaik. Dalam hal ini Benfica unggul karena gol keenam dari Joao Mario menyebabkan tim Portugal itu lebih unggul dalam keseluruhan gol tandang atas PSG.

Dengan demikian PSG menghadapi calon lawan lebih sulit pada 16 besar daripada Benfica.

Tautan sumber