Gila Bola – Pep Guardiola ungkapkan, ada sembilan klub yang pernah berharap Manchester City didepak dari Liga Champions, terkait tuduhan pelanggaran keuangan.
Pelatih asal Spanyol itu untuk pertama kalinya berbicara secara terbuka kepada media mengenai dakwaan 115 pelanggaran aturan keuangan oleh Liga Premier terhadap Manchester City.
Pep Guardiola pun teringat saat Manchester City dinyatakan bersalah telah melanggar aturan FFP Uefa, hingga tak boleh ikuti kompetisi Eropa selama dua tahun pada tahun 2020. Namun, larangan itu kemudian dibatalkan setelah City mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Namun, Pep Guardiola mengungkapkan, ada SEMBILAN klub Liga Premier yang ingin Manchester City didepak dari Liga Champions saat itu.
“Saat Uefa jatuhkan sanksi kepada kami ada sembilan klub, yakni Burnley, Wolves, Leicester City, Newcastle, Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester United, Liverpool dan Chelsea – (inginkan City) keluar dari Liga Champions, karena mereka mengincar posisi itu,” tandas pelatih berusia 52 tahun itu saat membandingkan kasus yang saat ini terjadi dengan kasus sama yang mereka alami di tahun 2020, seperti dilansir SunSport.
BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Manchester City Alami Masalah yang Sama dengan Tahun 2020
“Tak ada musuh atau kawan, yang ada hanya kepentingan. Mereka ingin mengambil posisi kami (di Liga Champions). Situasi ini benar-benar tak berbeda. Kasusnya berdasarkan artikel yang sama, juga dengan tuduhan sama. Anda harus dibuang ke League One, League Two, tidak itu tak cukup, barangkali ke Conference League sekalian. Kami sudah pernah berada di divisi yang lebih rendah,” tambahnya.
Pep Guardiola ungkap lelucon bahwa dia akan datangkan lagi legenda Manchester City, Paul Dickov dan Mike Summerbee, jika klub ini terdegradasi. Guardiola tak hentinya terus merujuk kasus sekarang dengan kasus di tahun 2020.
“Jika kami kembali ke sana, itu tak masalah bagi kami, kami akan menelepon Paul Dickov dan Mike Summerbee… lalu kami akan kembali, saya yakin kalau kami turun ke sana, tapi mereka harus menunggu apa yang akan diputuskan nanti, walau mereka tidak mau menunggu,” ujar Guardiola.
Guardiola Pertanyakan Sanksi Terhadap Manchester City
Guardiola sebelumnya memperkirakan bahwa Manchester City ‘sudah dikutuk’, walau tak dinyatakan bersalah melanggar aturan keuangan.
“Awalnya saya berpikir, kami sudah dikutuk. Apa yang terjadi setelah hari Senin sama dengan apa yang terjadi dengan Uefa di tahun 2020. Kami sudah dikutuk,” tambah mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu mengenai dakwaan terhadap klubnya yang diumumkan pada hari Senin (6/2).
“Kami baru saja didakwa. Mengapa mereka berbicara kepada saya sebelum mereka membela tuduhan UEFA, klub membuktikan bahwa kami benar-benar tidak bersalah, mengapa sekarang harus dihukum?,” tandasnya.
“Sembilanbelas tim Liga Premier telah menuduh kami, tanpa punya kesempatan untuk membela diri, lalu apa yang diungkapkan ketua klub saya, CEO saya, pemilik klub saya menjelaskan semuanya, Anda tahu di sisi mana saya berada,” ungkap Guardiola.