Gila Bola – Tiga bintang Borussia Dortmund berhasil tingkatkan nilai transfer mereka setelah Die Borussen sukses membalikkan situasi dan singkirkan Atletico Madrid di perempat final Liga Champions, Rabu (17/4).
Musim ini, Borussia Dortmund harus berjuang ekstra amankan posisi empat besar di Bundesliga – hanya satu musim setelah mereka menjadi penantang gelar bagi Bayern Munchen dan nyaris juara musim lalu.
Walau harus lakoni kompetisi domestik yang sulit – usai gagal datangkan pengganti Jude Bellingham yang pindah ke Real Madrid, Dortmund berhasil kembali ke semi-final Liga Champions – untuk pertama kalinya, sejak Jurgen Klopp membawa BVB ke final kompetisi tersebut dan hadapi rival senegara, Bayern Munchen, di musim 2012/13.
Meski demikian harus diakui, langkah Dortmund untuk melaju ke semi-final Liga Champions juga tidak mudah. Skuad asuhan Edin Terzic itu harus bisa lewati klub yang pernah menjadi finalis dua kali, Atletico Madrid, yang bahkan diperkuat salah satu pemain terbaik dunia, Antoine Griezmann.
Namun, Dortmund tampil gemilang di leg kedua, dan secara mengejutkan berhasil membalikkan situasi lewat kemenangan, 4-2, di hadapan suporternya sendiri. Hal ini pula-lah yang membuat mengapa Stadion Signal Iduna Park disebut-sebut sebagai salah satu benteng paling terhormat di dunia.
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniLalu, tiga pemain Borussia Dortmund – seperti yang diberitakan The Trivela Effect, berhasil meningkatkan nilai transfer mereka usai tampil mentereng di laga melawan Atletico. Ketiga pemain itu adalah:
Marcel Sabitzer
Marcel Sabitzer, salah satu pemain veteran Die Borussen yang datang dari Bayern Munchen dengan banderol cukup murah.
Mantan bintang RB Leipzig yang sempat singgah di Bayern dan Manchester United itu juga menjadi salah satu pemain yang dikritik para fans dan dinilai sebagai rekrutan yang salah.
Namun, Dortmund jelas-jelas tak akan mencapai semi-final Liga Champions musim ini, tanpa Sabitzer.
Pemain 30 tahun itu menjelma sebagai ancaman yang datang dari lini tengah, dan ia menjadi gelandang yang paling tenang secara teknis.
Sabitzer berhasil tunjukkan kemampuannya di lapangan, dan kepemimpinan yang berhasil mengubah permainan.
Harus diakui, ini menjadi kunci sukses BVB di laga melawan Atletico – dua faktor yang selama ini tampk kurang terlihat di skuad Terzic.
Sabitzer ikut menyumbang gol dan assist di leg kedua melawan Atletico, hingga BVB sukses mengoleksi empat gol dan bangkit dari ketertinggalan 2-1 di leg pertama.
Permainan mentereng Sabitzer di laga akbar melawan Atletico seakan menjadi pengingat bahwa, ia bisa menjadi salah satu gelandang terbaik di Eropa.
Niclas Fullkrug
Niclas Fullkrug pernah menjadi striker terbaik Jerman pada musim 2022/23 bagi Werder Bremen, yang ikut memastikan bahwa salah satu klub paling bersejarah di Bundesliga itu tak terdegradasi ke divisi dua.
Ia kemudian secara kontroversial dikontrak Dortmund musim panas lalu, dan banyak yang beranggapan bahwa BVB sebaiknya mendatangkan bek tengah – dan bukannya seorang penyerang seperti Fullkrug. Apalagi, usia Mats Hummels dan Niklas Sule kini sudah semakin senja serta gagal memenuhi harapan sejak didatangkan dari Bayern Munchen dengan bnderol tinggi.
Fullkrug akhirnya berhasil membuktikan bahwa ia bisa berperan penting bagi Dortmund, dan menjadi salah satu striker serba bisa terbaik di Eropa.
Ia sukses meningkatkan permainannya dan beradaptasi dengan tuntutan serta gaya permainan Die Borussen, dan beradaptasi pula dengan banyaknya pemain muda berbakat di klub itu. Fullkrug pun berhasil lakukan apa yang gagal diperjuangkan Sebastien Haller.
Penyerang 31 tahun itu ikut mencetak gol dan membantu Dortmund singkirkan jawara La Liga musim 2020/21 di perempat-final Liga Champions dini hari tadi.
Berkat satu gol dan assist-nya itu pula, Fullkrug total sudah mengoleksi dua gol dan tiga assist di Liga Champions, sementara ia juga sudah kantongi 11 gol dan delapan assist di Bundesliga.
Diyakini banyak tim papan atas Eropa yang ingin timnya diperkuat seorang striker profesional, konsisten dan serba bisa seperti Fullkrug.
Ian Maatsen
Dipinjam dari Chelsea, Ian Maatsen berhasil buktikan kebolehannya sebagai starter reguler di skuad Dortmund. Ia juga menjadi pemain kunci yang mencetak gol penting dari posisi fullback saat BVB comeback dan menang 4-2 atas Atletico Madrid.
Maatsen sayangnya menjadi pemain yang tak diinginkan di London Barat. Jika ia terus tunjukkan permainan konsisten untuk skuad asuhan Terzic, bukan tak mungkin Maatsen akan pindah secara permanen ke klub Bundesliga tersebut.
Secara langsung Dortmund memang tak punya opsi untuk permanenkan Maatsen, tapi Chelsea punya klausul rilis dalam kontrak bek kiri 22 tahun itu dengan nilai 35 juta Poundsterling.
Tentu saja, banderol itu sangat mahal bagi Dortmund, bahkan kalaupun Terzic menyukai permainannya dan ingin mempertahankan Maatsen. Sejauh ini, Maatsen selalu tunjukkan permainan papan atas dengan total hampir empat tekel dan interseps yang dimenangkannya per pertandingan.
Saat ini, banyak tim lain yang mampu membayar klausul rilis Maatsen. Di saat Chelsea ingin menjual pemain mudanya tersebut, The Blues juga dengan seksama memperhatikan penampilan Maatsen di laga melawan Atletico, dan menilainya sebagai target transfer yang lebih menarik.