Gila Bola – Roy Keane mengemukakan pandangannya yang tajam mengenai penampilan Trent Alexander-Arnold di lini tengah saat Inggris bermain imbang 1-1 melawan Denmark di pertandingan kedua fase grup Euro 2024.
Dia menyatakan bahwa bintang Liverpool tersebut belum siap untuk memainkan peran tersebut di level internasional. Keane juga menyoroti bahwa Declan Rice terpaksa harus mengawal Alexander-Arnold di lini tengah, yang menurutnya tidak ideal untuk tim nasional.
Keputusan Gareth Southgate untuk menempatkan Alexander-Arnold di posisi yang lebih maju dalam dua pertandingan pembuka Inggris mendapat perhatian, saat bos The Three Lions masih kesulitan menggantikan peran Kalvin Phillips.
Meskipun Alexander-Arnold menjadi pemain yang paling kreatif di lapangan, menyelesaikan 88 persen umpan dan menciptakan tiga peluang, Keane tetap mengkritisi keputusan tersebut. Dia menilai bahwa eksperimen ini gagal karena Alexander-Arnold dikeluarkan dari lapangan dalam dua pertandingan berturut-turut.
Keane menjelaskan bahwa memainkan seorang pemain yang tidak terbiasa bermain di posisi tersebut setiap minggunya adalah sebuah risiko besar. Dia mengakui bahwa Alexander-Arnold terkadang masuk ke lini tengah saat bermain untuk Liverpool, namun memulai pertandingan di posisi tersebut adalah hal yang berbeda.
BACA JUGA:Barcelona Resmi Gaet Szczesny, Berapa Besaran Gajinya?Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Menurut legenda Manchester United dan Irlandia itu, bermain di lini tengah membutuhkan disiplin dan fisik yang berbeda, yang dirasa Alexander-Arnold belum miliki secara optimal.
Setelah pertandingan, Southgate mengakui bahwa menempatkan Alexander-Arnold di lini tengah adalah sebuah eksperimen yang dilakukan karena tidak adanya pengganti Kalvin Phillips.
Namun, Ian Wright membela pemain Liverpool tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari rekan setimnya. Wright menilai bahwa pergerakan pemain depan Inggris kurang mendukung, sehingga Alexander-Arnold kesulitan untuk menemukan opsi umpan yang baik.
Keane kembali menegaskan bahwa beban yang diberikan kepada Rice untuk mengawal Alexander-Arnold di lini tengah tidak ideal. Dia menyoroti bahwa dalam sepak bola, apa yang dilakukan pemain saat tidak menguasai bola sama pentingnya dengan saat menguasai bola.
Menurut Keane, Alexander-Arnold nyaman saat menguasai bola, namun aspek lain dari permainannya, seperti pertahanan, masih perlu banyak perbaikan, dengan dia kurang nyaman saat tim tidak menguasai bola.
Keane juga menyebut bahwa melawan tim yang lebih kuat, kelemahan ini akan semakin terlihat. Dia merasa bahwa Alexander-Arnold memberikan beban tambahan kepada Rice, yang harus mengasuhnya di lini tengah. Hal ini, menurut Keane, tidak dapat diterima di level internasional karena akan membuat tim rentan terhadap serangan lawan.
Eksperimen ini, meskipun penuh dengan niat baik untuk menemukan solusi kreatif di lini tengah, tampaknya belum membuahkan hasil yang diharapkan oleh Gareth Southgate.
Keane menekankan bahwa peran lini tengah bukan hanya tentang kemampuan menguasai bola dan memberikan umpan, tetapi juga tentang kesadaran posisi, disiplin taktik, dan kontribusi dalam bertahan, yang semuanya masih perlu ditingkatkan oleh Alexander-Arnold jika ingin sukses di posisi tersebut.