Siap Balas Dendam ke PSG, Pochettino Segera Tangani Empat Kali Juara Liga Prancis Ini

Mauricio Pochettino bisa tidak perlu menganggur terlalu lama usai pemecatannya dari Paris Saint-Germain dengan dia sekarang berkesempatan kembali ke Ligue 1.

Juara empat kali Liga Prancis OGC Nice dikabarkan telah menjadwalkan pertemuan dengan Mauricio Pochettino tentang kemungkinan untuk menjadi pelatih baru mereka dan menggantikan Lucien Favre yang berada di bawah tekanan usai awal musim yang buruk.

Memang Nice belum memiliki awal musim yang memuaskan di awal musim ini, kalah empat kali dari delapan pertandingan mereka, menang dua kali dan imbang dua kali untuk berada di urutan ke-13 klasemen dengan delapan poin.

Hasil itu membuat Lucien Favre berada dalam tekanan, apalagi timnya juga belum menang di dua pertandingan fase grup Liga Konferensi Eropa mereka, keduanya berakhir dengan skor imbang melawan FC Koln dan Partizan Belgrade.

Pelatih berusia 64 tahun itu sebenarnya baru dikontrak pada musim panas lalu dari Borussia Dortmund setelah kepergian Christophe Galtier ke PSG, dengan juru taktik Swiss sebelumnya sudah pernah melatih klub Prancis itu antara 2016-2018, di mana dia hanya mengamankan 1,54 poin dari 99 pertandingan.

Tapi dia sekarang bisa terancam mengakhiri pekerjaannya lebih cepat saat berita dari Foot Mercato menyebutkan bahwa OGC Nice sekarang telah mempertimbangkan untuk perubahan manajerial dan tertarik untuk bisa mengontrak Mauricio Pochettino yang sedang menganggur.

BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!

Bahkan kabarnya sudah ada jadwal pertemuan di antara kedua belah pihak yang direncanakan akan digelar pada Selasa, 20 September 2022 dengan bos Argentina jelas sudah memiliki pengalaman di Liga Prancis usai melatih PSG antara Januari 2021 hingga Juli 2022. Sebenarnya prestasinya juga cukup bagus, sayangnya bahwa kegagalan di Liga Champions tampaknya sulit dimaafkan oleh dewan klub.

Tautan sumber