Gilabola.com– AS Roma, salah satu klub raksasa Serie A, tampaknya akan terlibat dalam sengketa hukum terkait kepindahan Riccardo Calafiori dari Bologna ke Arsenal pada bursa transfer musim panas ini.
Transfer tersebut, yang diperkirakan akan terjadi dengan biaya Rp 795 Milyar, telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan manajemen Roma, terutama terkait dengan aspek finansial dan peran klub Swiss, Basel, dalam kesepakatan ini.
Calafiori, yang sebelumnya bermain untuk Roma, bergabung dengan Basel pada tahun 2022 dengan biaya transfer sebesar Rp 44 Milyar. Pada saat itu, Roma menyepakati klausul penjualan kembali sebesar 40 persen, yang memberi mereka hak untuk menerima bagian dari hasil penjualan berikutnya.
Hanya setahun kemudian, Basel menjual Calafiori ke Bologna dengan harga Rp 71 Milyar, dari mana Giallorossi menerima Rp 26 Milyar sesuai dengan kesepakatan awal mereka.
Namun, situasi menjadi rumit ketika Bologna memutuskan untuk menjual Calafiori ke Arsenal dengan biaya yang jauh lebih tinggi. Klausul penjualan kembali Basel yang memberi mereka 50 persen dari biaya transfer ini menimbulkan ketidakpuasan di Roma.
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Manajemen Roma merasa bahwa mereka berhak mendapatkan Rp 141 Milyar lagi dari transfer tersebut, mengingat klausul mereka yang mencakup 40 persen dari hasil penjualan yang diterima Basel.
La Gazzetta dello Sportmemberitakan bahwa masalah ini telah berkembang menjadi sengketa hukum antara Roma dan Basel. Roma menuduh Basel tidak memberikan informasi yang memadai mengenai kesepakatan transfer tersebut.
Selain itu, Roma merasa bahwa mereka seharusnya menerima bagian dari keuntungan yang diperoleh Basel dari kepindahan Calafiori ke Arsenal. Roma berpendapat bahwa klausul mereka juga mencakup bagian dari hasil penjualan yang diterima Basel, bukan hanya dari penjualan langsung ke Bologna.
Situasi ini telah menarik perhatian pengacara dari kedua klub yang kini tengah menilai langkah-langkah hukum yang bisa diambil untuk menyelesaikan perselisihan ini.
Sementara itu, Calafiori sendiri bersiap untuk memulai petualangan barunya di Arsenal, klub Premier League yang telah mengidentifikasi dirinya sebagai target utama untuk memperkuat lini pertahanan mereka.
Pertarungan hukum ini menyoroti kompleksitas kontrak transfer pemain dalam sepak bola modern, di mana berbagai klausul dan persentase penjualan kembali dapat menciptakan sengketa antara klub-klub yang terlibat.
Bagi AS Roma, memastikan bahwa mereka mendapatkan bagian yang adil dari transfer ini adalah prioritas utama, mengingat potensi keuntungan finansial yang signifikan.
Dengan kepindahan Riccardo Calafiori yang hampir selesai, Arsenal berharap dapat segera menyelesaikan masalah ini dan fokus pada persiapan musim baru dengan menambahkan bek Italia itu ke skuad mereka.
Bagi Roma, hasil dari pertarungan hukum ini akan menjadi penting untuk menentukan apakah mereka bisa mendapatkan kompensasi tambahan yang mereka klaim sebagai hak mereka.
Sementara itu, bagi Basel, mempertahankan posisi mereka dalam sengketa ini akan menjadi kunci untuk menjaga hubungan baik dengan klub-klub lain di masa depan.
Dalam beberapa minggu ke depan, hasil dari pertempuran hukum ini akan menjadi sorotan, mengingat dampaknya tidak hanya pada transfer Calafiori, tetapi juga pada dinamika hubungan antar klub dalam ekosistem sepak bola Eropa.