Liga 1 Indonesia RESMI dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan, atau menunggu hingga evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan pihak terkait.
Perintah untuk menghentikan kompetisi Liga 1 Indonesia bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, dalam siaran persnya yang ditayangkan televisi nasional, Minggu 2 Oktober 2022.
Dalam kesempatan itu, presiden membukanya dengan menyampaikan rasa belasungkawan dan duka cita mendalam atas terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan korban meninggal dunia hingga 129 orang.
Presiden juga meminta agar semua pihak terkait terus memonitor kondisi korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit agar para korban mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik hingga sehat dan benar-benar pulih.
Lalu, Menpora Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh mengenai pelaksanaan pertandingan sepak bola di tanah air dan juga prosedur pengamanannya.
Selain evaluasi, kapolri juga diminta untuk lakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menelan korban jiwa sangat banyak ini.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Satu hal yang terpenting adalah, Jokowi meminta PSSI agar menghentikan sementara kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2022/23 ini, sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
Jokowi sangat menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan mendesak agar insiden di Stadion Kanjuruhan ini menjadi TRAGEDI TERAKHIR di dunia sepak bola di tanah air. “Jangan sampai terjadi lagi tragedi kemanusiaan serupa ini di masa mendatang,” tegas Jokowi dalam pernyataan resminya yang dilansir dari Kompas TVtersebut.
Terakhir, Jokowi meminta agar para pecinta olah raga terutama sepak bola terus menjunjung sportivitas, di samping menjunjung pula rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan sebagai bangsa Indonesia yang tetap harus dijaga bersama.
Sebelumnya Menko Polhukam, Mahfud MD, menegaskan kerusuhan di Kanjuruhan bukanlah kerusuhan antarsuporter, karena laga yang dimenangkan Persebaya 2-3 ini hanya dipenuhi oleh suporter tuan rumah. Sementara tim Bajol Ijo dilarang didampingi oleh suporter mereka.
Menurut Mahfud yang sebelumnya mendapat informasi dari pihak kepolisian, sebagian besar para korban meninggal dunia maupun luka-luka merupakan mereka yang sebelumnya berjejalan keluar dari stadion hingga saling berdesakan, terhimpit, terinjak-injak dan kehabisan nafas. Mahfud pun menegaskan, tidak ada korban yang meninggal dunia atau cedera karena penganiayaan sesama suporter.