Ada saja cara Cristiano Ronaldo untuk membuat klub makin jengkel kepadanya saat penyerang veteran itu kembali bertingkah, kali ini dia dikabarkan berdebat dengan Erik ten Hag soal taktik sang manajer selama sesi latihan Manchester United.
Penyerang berusia 37 tahun itu sudah menunjukkan gelagat buruk selama laga imbang melawan Rayo Vallecano di pertandingan pramusim terakhir The Red Devils dengan mengangkat bahunya saat sang pelatih Belanda memberi instruksi selama jeda minum di babak pertama, sebelum dua ngeloyor pergi keluar stadion karena diganti saat jeda.
Sebenarnya ada banyak sekali tingkah polah yang tampak sengaja dibuat Cristiano Ronaldo untuk mendorong kepindahannya dari Old Trafford karena dia ingin bisa bermain di Liga Champions dan bergabung dengan tim top manapun yang bersedia memberinya jalan untuk itu.
Sebelumnya dia juga sudah mangkit di sesi latihan tim pra tur pramusim mereka, absen di tur pramusim ke Thailand dan Australia dengan alasan klasik ‘alasan keluarga’ dan hanya cukup fit untuk mendapat tempat di bangku cadangan dalam pertandingan pembuka musim mereka melawan Brighton.
Sekarang The Athletic memberitakan bahwa suasana hati dan perilaku Cristiano Ronaldo menjadi sangat memberontak sehingga dia mencoba untuk menentang taktik tekanan tinggi manajer Erik ten Hag dalam pelatihan.
BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaGaya bermain taktisi Belanda itu bergantung pada memiliki serangan yang dinamis dan pekerja keras, tetapi menekan dari depan dan mengkaver serangan lawan sejak garis terdepan bukanlah sesuatu yang secara khusus dilakukan oleh mantan Real Madrid dan Juventus itu.
Sebenarnya itu juga tidak mengejutkan lantaran Cristiano Ronaldo juga sudah banjir kritik sejak musim lalu karena dianggap kurangnya etos kerja untuk mengejar bola bagi tim saat Manchester United mencoba menerapkan taktik gegenpressing di era Ralf Rangnick.