Antara Barcelona, Gavi dan Kopa Trophy ...

Barcelona seakan berhasil menghapus kesedihan mereka usai kalah di El Clasico, setelah dua bintangnya ikut menyabet penghargaan di malam gala Ballon d’Or.

Meskipun Robert Lewandowski dikalahkan Karim Benzema sebagai peraih Ballon d’Or tahun ini, tapi bintang Polandia itu dinobatkan sebagai striker terbaik dan berhak atas penghargaan Gerd Muller Trophy tahun ini.

Di malam gala Ballon d’Or, Barcelona sukses amankan tiga penghargaan. Selain Lewandowski, Alexia Putellas menjadi pemain sepak bola puteri terbaik dan Pablo Gavi pun menyabet Kopa Trophy sebagai pemain muda terbaik di tahun ini.

Gavi menggantikan Pedri yang jadi peraih Kopa Trophy tahun lalu, dan hal ini cukup bagi Barca untuk mengonfirmasikan masa depan yang cemerlang untuk cule.

Walaupun Barcelona alami masa-masa sulit belakangan ini, tapi masa depan Blaugrana diyakini bakal gemilang. Klub Catalan itu menganggap, penghargaan Kopa Trophy yang diterima Gavi – setelah sebelumnya Pedri, seakan menjadi pembuktian banyaknya pemain muda berbakat di skuad Blaugrana.

Belum lagi Alejandro Balde (18 tahun), Ansu Fati (19 tahun) dan Ronald Araújo (23 tahun) yang menambah kekuatan skuad muda yang akan menjadi tumpuan Barca di masa datang.

BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!

Diungkapkan Barca Noticias, bagi Gavi, Kopa Trophy yang diterimanya di Paris menjadi penghargaan di musim pertamanya sebagai pesepak bola profesional, di mana ia menambahnya dengan sepasang gol dan enam assist dalam 42 penampilannya atau selama 3.166 menit permainannya.

Untuk meraih Kopa Trophy, Gavi menjadi pemain ke empat yang berhasil meraihnya. Ia mengikuti jejak Kylian Mbappe yang menyabetnya di tahun 2018, diikuti Matthijs de Ligt yang pernah meraih penghargaan serupa di tahun 2019 dan Pedri yang amankan trofi ini di tahun 2021.

Meskipun masih berusia muda, pemain asal Andalusia itu sekarang sudah mendapat pengakuan, dan hari ini tak terbantahkan bersama-sama Pedri – pemain yang mulai menjadi mitranya di lapangan yang mengingatkann banyak orang pada duet maut Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di masa lalu.

Hanya satu musim merumput di La Liga, Gavi sudah menjadi andalan Luis Enrique di Timnas Spanyol dan ia berambisi menjadi salah satu bintang di Piala Dunia Qatar.

Enrique sudah beberapa kali menurunkan gelandang muda tersebut. Berkat penampilannya di lapangan, kini nilai pasar Gavi meroket hingga mencapai 70 juta Euro – atau lebih dari Rp1 triliun, menurut laman Transfermarkt. Tentu saja, hal ini sangat menggairahkan bagi Barcelona dan juga sepak bola Spanyol.

Di sisi lain, skuad Blaugrana memiliki mutiara lainnya seperti Ansu Fati dan Alejandro Balde.

Pemain nomor 10 Ansu Fati saat ini mulai memulihkan penampilan terbaiknya setelah dua tahun absen akibat cedera.

Sedangkan Balde, juga lakoni awal musim yang menakjubkan bersama Barca. Meskipun ia tampil buruk dalam El Clasico – di mana Barca kalah 3-1, tapi pemain 18 tahun itu menjadi menjadi pemain kedua dalam daftar pengumpan terbanyak di La Liga, dengan tiga assist dalam delapan pertandingan.

Jangan lupakan dua nama lagi, Ronald Araújo dan Ferran Torres. Keduanya juga akan menjadi pemain andalan masa depan Barca. Sang striker – yang sempat dikritik karena paceklik gol, tunjukkan kebolehannya saat ia menjebol gawang Real Madrid di El Clasico yang baru lalu.

Sedangkan Araujo, sayangnya saat ini harus absen lama hingga awal tahun depan karena cedera dan harus naik meja operasi.

Beberapa pemain muda berbakat lainnya di Barcelona, dan akan menjadi tumpuan di masa datang mereka adalah Eric García (21 tahun) and Pablo Torre (19 tahun).

Bek tengah yang sempat bermain di Manchester City itu telah dimainkan Xavi di setiap laga sejauh musim ini. Walau ia tampil lemah dalam El Clasico kemarin, Garcia tunjukkan perkembangan menarik di masa depan dan juga telah mendapat tempat di skuad La Roja.

Tautan sumber