Massimiliano Allegri Seakan Kena Karma Saat Melihat Juventus Kebobolan 5-1

Gila Bola – Kekalahan Juventus dari Napoli dengan skor telak 5-1 pada Sabtu (14/1) dini hari WIB, tentunya akan mengingatkan skor sama yang pernah dibukukannya bersama Pescara hampir 30 tahun lalu.

Ketika itu, di hari Minggu 30 Mei 1993 – yang menjadi laga terakhir musim kompetisi ketika itu. AC Milan yang diasuh Fabio Capello telah dipastikan memenangkann Scudetto musim itu, sementara Juventus asuhan Trapattoni berada dalam situasi yang tak menyenangkan.

Diungkapkan minutidirecupero.it, dua pekan sebelumnya, Juve kalah di kandang Parma asuhan Nevio Scala, yang berhasil melompati mereka ke peringkat tiga klasemen dengan terpaut satu poin saja. Jarak itu belum berubah di hari berikutnya, karena Juve kantongi dua hasil imbang dengan skor sama, 1-1.

Lalu, Juventus berpeluang kembali ke urutan ketiga di saat Parma menjamu Inter yang berada di peringkat dua klasemen, sementara Bianconeri tandang ke Pescara yang ketika itu sudah dipastikan terdegradasi.

Klub Allegri Dikenal Mainkan Sepak Bola Menyerang

Walau berada di papan bawah, Pescara punya reputasi tinggi di hati pecinta Liga Italia. Pelatih mereka ketika itu, Giovanni Galeone, yang mainkan sepak bola menyerang, berhasil membawa Pescara kembali ke Serie A setahun sebelumnya, setelah berhasil di tahun 1987 – meskipun ia kemudian dipecat.

BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!

Lalu asistennya, Vincenzo Zucchini, duduk menggantikan posisi Galeone, meskipun Abruzzese ditakdirkan untuk kembali ke Serie B.

Hal itupun bukan karena Pescara telah bermain buruk, tetapi ia alami banyak masalah, misalnya seperti mainkan Frederic Massara (sekarang menjadi manajer di Milan) di lini serang dan tengah, bahkan menyombongkan Dunga – kapten Timnas Brasil yang setahun kemudian merebut gelar juara dunianya yang ke empat.

Allegri Jadi Andalan Pescara Saat Itu

Namun, pemain yang menjadi bintang dalam laga Pescara kontra Juventus saat itu, adalah seorang gelandang berusia 25 tahun yang berasal dari Livorno dan menjadi murid kebanggaan Galeone: Massimiliano Allegri, atau yang dikenal dengan panggilan Acciuga.

Secara teknis, Allegri merupakan seorang yang sangat berbakat, gemar mencetak gol, tetapi juga sering bermain terputus-putus. Bagi Galeone, Allegri merupakan ‘pemimpin di lapangan maupun di ruang ganti, kapten tim dan juga pemain di mana saja’.

Dalam laga yang digelar di Stadion Adriatico, kekuatan Juventus benar-benar jelas terlihat. Skuad asuhan Trapattoni tampil menguasai pertandingan di mana mereka diperkuat para pemain hebat seperti Peruzzi, Carrera, Marocchi, Kohler, Di Canio, Antonio Conte, Ravanelli dan Roberto Baggio.

Juventus Unggul Lebih Dulu Atas Pescara

Fabrizio Ravanelli bahkan berhasil membawa Juve unggul saat laga baru berjalan dua menit.

Namun, Juve malah lakukan pelanggaran dan wasit langsung menunjuk titik putih. Massimiliano Allegri yang tampil sebagai eksekutor berhasil menjebol gawang Juventus dan membawa Pescara menyamakan kedudukan 1-1 di menit 35.

Juventus berambisi mencetak gol kemenangan di babak kedua dan kalahkan Pescara. Namun, di awal babak kedua, Stefano Borgonova malah berhasil menjebol gawang Juve dan Pescara pun berhasil membalikkan situasi.

Tak sampai di situ, Allegri kembali mencetak gol di menit 59 dan membawa Pescara melaju 3-1. Lalu, Antonio Martorella menambahkannya menjadi menjadi 4-1, dan ditutup dengan gol kelima yang dibukukan Ottavio Palladini dua menit sebelum laga usai. Pescara pun berhasil mempermalukan tim papan atas tersebut, 5-1.

Allegri Tentu Masih Ingat 30 Tahun Lalu Dia-lah Pelakunya!

Tentu saja, ini kekalahan yang sangat mengejutkan bagi Bianconeri, walaupun selama musim itu lini belakang mereka tampaknya seperti sulit ditembus – tetapi mereka akhirnya menutup musim dengan kebobolan 47 gol lawan, dan menjadi tim dengan lini belakang terbaik ke sembilan di Serie A ketika itu.

Sementara Pescara, seakan tahu cara mencetak gol. Mereka mencetak 75 gol di sepanjang musim itu, dan tampil sebagai tim dengan lini serang terbaik ke delapan.

Yang pasti, Juventus tak pernah kebobolan lebih dari tiga gol di setiap pertandingan di sepanjang musim. Namun, mereka kembali kebobolan lima gol di Serie A setelah 30 tahun berlalu. Dan, terakhir kali Juve mengalaminya adalah di laga melawan Pescara, dan Allegri-lah pelakunya!

Tautan sumber