Sandro Tonali tak bisa menahan diri atas kritikannya kepada wasit Daniel Siebert yang memimpin pertandingan antara AC Milan vs Chelsea.
Gelandang AC Milan Sandro Tonali yakin pertandingan timnya melawan Chelsea di matchday empat Grup E Liga Champions pada Rabu (12/10) dini hari WIB dirusak oleh keputusan dari wasit Daniel Siebert yang menurutnya konyol dan memalukan, seperti diberitakan via Sky Sports.
Memang itu tampak seperti keputusan berlebihan dari pengadil lapangan saat Fikayo Tomori jelas menjatuhkan Mason Mount di kotak terlarang dan mungkin itu memang penalti yang layak, tapi kartu merah untuk sentuhan ringan itu tentu saja seperti hukuman yang terlalu keras, apalagi laga baru berjalan 18 menit.
Jorginho akhirnya maju untuk mengeksekusi penalti di menit ke-21 dan bagi AC Milan, itu sangat sulit bagi mereka memainkan 79 menit sisa pertandingan dengan 10 pemain dan dalam keadaan tertinggal satu gol dari Chelsea yang sangat menyakitkan.
Wasit Daniel Siebert bahkan juga sangat royal terhadap kartu, dengan ada total enam kartu dalam 45 menit pertama pertandingan, menjadi rekor terbanyak dari semua pertandingan yang ada dalam hal jumlah kartu yang dikeluarkan hanya di babak pertama saja. Di akhir laga, ada total 10 kartu yang dikeluarkan, tiga untuk pemain The Blues dan tujuh untuk pemain Rossoneri.
Berbicara kepada Sky Sports usai pertandingan, Sandro Tonali benar-benar mengecewan kinerja wasit, bahkan mengejek wasit itu bak memimpin pertandingan bola basket karena sedikit-sedikit pelanggaran, sedikit-sedikit kartu.
BACA JUGA:Zhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaSkuad Timnas Inggris Oktober 2024: Solanke Masuk, Maguire-Bowen-Maddison Dicoret!Gelandang Italia itu juga mencibir Daniel Siebert sebagai wasit yang konyol dan memalukan, bahkan dari babak pertama saja dari pertandingan yang dipimpinnya. Bagaimanapun, mantan bintang Empoli sekarang berharap bisa fokus pada dua laga sisa Milan untuk bisa bangkit dan mengejar asa tersisa untuk lolos dari fase grup.