Ada kontroversi di babak pertama dalam pertandingan Manchester United kontra Arsenal ketika gol Gabriel Martinelli harus dibatalkan karena dorongan Martin Odegaard ke Christian Eriksen yang menuai perdebatan.
Mantan pemain Chelsea Jimmy Floyd Hasselbaink berbeda pendapat dengan legenda Manchester United Roy Keane seputar dorongan Martin Odegaard ke Christian Eriksen yang membidani gol pembuka Gabriel Martinelli yang akhirnya harus dianulir wasit, seperti berita yang dikutip via Sky Sports.
Arsenal harus mengakhiri rekor 100 persen mereka di awal musim dengan kekalahan 3-1 dari Manchester United di Old Trafford di laga lanjutan Premier League pada Minggu (4/9) malam WIB, tapi mereka mungkin akan memiliki beberapa kekecewaan dalam pertandingan.
Salah satunya adalah saat mereka harus melihat gol Gabriel Martinelli tidak disahkan wasit. The Gunners mengira bahwa mereka telah membuka skor melalui penyerang Brasil mereka, tapi gol itu tidak disahkan karena adanya dorongan Martin Odegaard untuk mengambil bola dari Christian Eriksen yang membidani proses gol tersebut.
Mantan pemain Chelsea Jimmy Floyd Hasselbaink, yang bermain di Stamford Bridge antara 2000-2004, mengatakan bahwa gol itu seharusnya disahkan saat dia menilai Christian Eriksen terlalu lemah, mengatakan kepada Sky Sports, “Saya pikir itu konyol untuk menganulir gol itu. Saya tidak berpikir itu pelanggaran. Eriksen hanya terlalu lemah di sana. Mereka mengatakan bahwa mereka telah berubah, bahwa mereka akan menjadi lebih lunak. Ya, Odegaard tidak melakukan kontak dengan bola, tetapi Anda diperbolehkan melakukan kontak dengan pemain. Dia (Eriksen) terlalu lemah. Bagi saya itu bukan pelanggaran.”
BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaRoy Keane, legenda United, kemudian membalas komentar rekan punditnya, mengatakan, “Itu terjadi beberapa kali di babak pertama, sejumlah pemain melakukannya. Mereka tetap diam saat disentuh. Saya tidak suka melihatnya, tetapi cara pertandingan dijalankan, saya kira itu pelanggaran.”