Penyerang senior AC Milan, Zlatan Ibrahimovic mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya nyaris bergabung dengan Napoli tetapi kesepakatan batal terjadi karena hengkangnya Carlo Ancelotti.
Meskipun sudah berusia 40-tahun, bomber AC Milan, Zlatan Ibrahimovic masih mampu menjadi sosok yang penting bagi klubnya. Memang masalah cedera sudah mulai menjadi hal yang menganggunya setiap musim tetapi setiap kali berada dalam kondisi fit, Ibrahimovic hampir selalu mampu membantu klubnya.
Kebangkitan dari Milan dalam dua musim terakhir memang tidak bisa jauh dari kembalinya sang bomber ke San Siro pada awal 2020 lalu. Menariknya, sebelum memutuskan untuk kembali memperkuat I Rossoneri, Ibrahimovic ternyata tinggal selangkah lagi memperkuat Napoli.
Berbicara dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Ibrahimovic mengunkapkan bahwa sebelum kembali ke Milan dia sebenarnya sempat menjalin kesepakatan dengan Napoli. Pemain asal Swedia itu mengaku dirinya merasa terinspirasi oleh Diego Maradona dan ingin melakukan hal serupa yaitu membantu I Partenopei meraih gelar Scudetto.
Saat itu, mantan punggawa PSG itu sudah merasa bosan dengan suasana di Amerika dan bahkan sempat berpikir untuk pensiun. Namun, agennya, Mino Raiola justru menawarkan agar dirinya kembali saja ke Italia dan tidak lama berselang dia menjalin kesepakatan dengn Napoli.
BACA JUGA:Prediksi Ferencvaros vs Tottenham, Spurs Berambisi Perpanjang Empat Kemenangan BeruntunZhejiang FC 1-0 Persib Bandung: Igbonefo Blunder, Sering Kehilangan Momentum!Kylian Mbappe Absen di Timnas Perancis Akibat CederaAkan tetapi, perjanjian antar kedua kubu tidak sampai ke penandatanganan kontrak resmi karena situasi berubah dengan kepergian dari Carlo Ancelotti. Keputusan dari Napoli untuk memecat Ancelotti membuat Ibrahimovic merasa enggan untuk bergabung dengan I Partenopei dan akhirnya memutuskan kembali bermain untuk I Rossoneri.
Setelah mendengar bahwa situasi di Milan sedang buruk setelah kekalahan 5-0 dari Atalanta, Ibrahimovic merasa itu adalah tempat yang tempat baginya untuk mendapatkan tantangan baru. Meskipun cukup sering diganggu oleh cedera, tetapi efek dari kembalinya sang penyerang memang ampuh terbukti dengan kemampuan skuad Merah Hitam langsung menjadi tim yang bersaing meraih gelar pada musim lalu dan juga saat ini tentunya.
Meskipun pada akhir musim 2019-2020, I Rossoneri hanya finis di posisi ke enam tetapi musim berikutnya mereka berada di peringkat kedua dan saat ini kembali bersaing meraih gelar. Pentingnya peran dari Ibrahimovic memang tidak hanya ada di lapantan tetapi juga di ruang ganti serta sesi latihan.