Meskipun Manchester United berhasil menjuarai Piala FA, sebagian orang masih tetap berpendapat bahwa Erik ten Hag harus dipecat.
Ada gelombang dukungan untuk Erik Ten Hag setelah performa luar biasa mereka di Final Piala FA. Kami bisa memahami jika ada argumen logis dan emosional untuk memberinya kesempatan satu tahun lagi. Tapi kami juga ingin menyampaikan alasan mengapa Manchester United sebaiknya melupakan Ten Hag.
Mungkin pertandingan Manchester Uniteddi final Piala FA lalu adalah penampilan terbaik MU sepanjang musim lalu. Tapi jika City berhasil memanfaatkan beberapa peluang emas mereka dan pertandingan berakhir 3-2, MUmungkin akan dipuji sebagai runner-up yang layak untuk menjadi pemenang.
Tidak ada yang bisa membantah bahwa terlepas dari kecemerlangan dari semua gol yang tercipta, babak kedua pertandingan merupakan momen yang sangat tak berimbang.
Man United juga menang karena arogansi Pep Guardiola dan Manchester City. Kami merasa City meremehkan lawan mereka di pertandingan ini. Pep melakukan pergantian pemain seperti yang biasa dia lakukan, karena baginya sekadar memenangkan pertandingan sudah terlalu membosankan. Dan penyesuaian tersebut datang terlambat!
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniDi luar final Piala FA, ada lima hal besar yang menurut kami adalah kesalahan Erik Ten Hag dan kenapa ia layak dipecat oleh Manchester United. Berikut semua alasannya!
Tidak Konsisten
Yang pertama adalah ketidakkonsistenan. Sebuah tim tidak akan bisa menjadi tim papan atas tanpa jaminan performa di level skuat. Masalah besar United musim ini bukanlah performa mereka, tetapi kedalaman skuad mereka yang membuat MU tidak konsisten.
Meskipun cedera menjadi bagian dari cerita musim ini, hal itu jelas tidak bisa dijadikan alasan. Enam pemain di final Piala FA menjadi starter di pertandingan melawan Crystal Palace. Tiga pemain pengganti di final juga menjadi starter di pertandingan itu, dan satu pemain starter menjadi pemain cadangan saat melawan City.
Siapapun yang menonton United musim ini pasti pernah frustasi dengan beberapa permainan mereka. Disiplin, konsentrasi, penempatan posisi, dan fokus tidak boleh terlalu fluktuatif hanya karena Ten Hag menurunkan pemain pilihan kedua di lini tengah atau lini belakang.
Manajemen Pertandingan buruk
Yang kedua adalah manajemen pertandingan yang buruk. Untuk setiap kemenangan mendebarkan atas Man City dan Liverpool, ada juga kekalahan saat melawan Copenhagen, Galatasaray, dan jangan lupakan hampir bencana saat melawan Coventry City!
Atau saat kekalahan melawan Chelsea dan kebobolan di menit akhir melawan Liverpool dan tim lainnya. Ini adalah masalah mental atau kebugaran, bukan cedera.
Trofi Kejuaraan dan Liga Jelas Beda
Yang ketiga adalah alasan telah memenangkan trofi. Manchester United telah memenangkan 2 trofi dalam 2 tahun. Namun seperti yang kita semua tahu, kompetisi piala domesti seringkali hanya tentang tidak kalah.
Sebuah tim bisa bermain kompak, melakukan serangan balik, dan berharap bisa memenangkan beberapa pertandingan di pertandingan non-liga.
Sementara untuk bisa berprestasi di liga, Ten Hag harus berbuat lebih dari itu, Skuad MU harusnya bermain untuk menang. Atau lebih tepatnya mengatasi strategi tim lawan yang melancarkan serangan balik ke gawang MU. Di sinilah United terlalu sering dikalahkan.
Strategi Ten Hag Tak Mendukung Penyerang
Masalah keempat adalah tentang permainan menyerang. United tidak memiliki pemain yang mencetak 20 gol. Namun sebenarnya masih ada Rasmus Hojlund.
Dia memiliki rasio konversi tertinggi dari semua pemain dengan lebih dari 10 gol, yaitu 34%.
Hanya Isak yang mendekati dengan 33%, Haaland di 28% dan Salah di 20%. Kita tahu Hojlund tidak ragu untuk berlari, atau mengambil posisi yang tepat. Tapi fakta bahwa dia tidak mendapatkan umpan jelas merupakan masalah gaya bermain dan strategi Ten Hag.
Tak Ada Koneksi Emosional
Masalah terakhir dan paling signifikan yang saya miliki adalah meskipun ETH mungkin memiliki kejelasan taktik di kepalanya, dia tampaknya kurang memiliki koneksi emosional yang seharusnya merupakan ciri khas seorang manajer hebat.
Ten Hag seharusnya bisa menguasai hati dan pikiran para pemain. Beberapa pemain butuh bentakan, yang lain butuh sentuhan di bahu, dan dengan cara apa pun, dia harus bisa masuk ke kepala mereka. Ten Hag tampaknya kurang dalam hal ini, mengingat banyak pemain senior yang bermain di bawah performa mereka.
Mungkin masih ada daftar tandingan untuk alasan kenapa Erik Ten Hag harus dipertahankan. Tapi ini adalah keputusan yang penuh risiko.
Banyak yang percaya terhadap Ten hag hingga pertengahan musim, dan sebenarnya tidak masalah jikadia bertahan di Old Trafford, tapik akan ada banyak orang yang juga tidak akan terlalu sedih jika dia diganti.
Statistik Erik Ten Hag 2023/2024
Kompetisi | Pertandingan | Menang | Seri | Kalah |
---|---|---|---|---|
Premier League | 38 | 18 | 6 | 14 |
UEFA Champions League | 6 | 1 | 1 | 4 |
FA Cup | 6 | 6 | – | – |
EFL Cup | 2 | 1 | – | 1 |