Fede Valverde melakukan tekel terhadap Alvaro Morata pada masa extra time final Supercopa de Espana pada 12 Januari 2020

Gila Bola – Tekel mematikan Fede Valverde ke arah Alvaro Morata merupakan momen paling ikonik dari Derby Madrid. Gara-gara tekel yang berujung kartu merah itu, Atletico gagal mencetak gol pada masa extra time dan laga harus diakhiri adu penalti. Siapa menang?

Adegan yang paling dikenang dari Derby Madrid ini terjadi pada pertandingan Piala Super Spanyol 2020. Tepatnya 12 Januari 2020 di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.

Skor tetap imbang 0-0 selama 90 menit. Jadi pertandingan final Supercopa de Espana tersebut harus dilanjutkan dengan extra time 2×15 menit.

Lalu pada menit 114 itu terjadilah adegan itu, saat Morata mendapatkan umpan terobosan dari Saul Niguez. Sang pemain Spanyol berlari cepat menghindari hadangan beberapa pemain Los Blancos, termasuk Federico Valverde.

Sergio Ramos Teriak ke Valverde, Bunuh Dia!

Kapten tim putih Sergio Ramos tahu bahwa kalau Morata sampai lolos maka akan terjadi gol dan sisa waktu tidak akan cukup untuk mencari gol balasan.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainJadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025

Jadi itu merupakan momen yang sangat penting. Sesuai pengakuan si pemain Uruguay, ia mendengar teriakan sang skipper dari jauh, “Bunuh dia!” Maksudnya tentu dihentikan dengan cara apa pun, termasuk tekel.

Maka Valverde menyambar kaki Morata dan gagal sudah peluang terbaik Atletico untuk mencetak gol yang seharusnya bisa memberi Los Colchoneros Piala Super Spanyol 2020.

Valverde langsung diusir wasit dengan kartu merah langsung. Itu bukan saja merupakan pelanggaran kasar tapi juga karena Morata tengah dalam peluang terbaik dengan hanya kiper Thibaut Courtois yang harus ditaklukkan. Peluang sangat besar akan berujung gol dan sesuai aturan, kartu merah harus dikibaskan.

Fede Valverde Man of the Match

Otoritas sepak bola Spanyol sepakat bahwa itu merupakan adegan terbaik dari pertandingan final Supercopa de Espana pada Januari 2020 tersebut.

Keputusan menjatuhkan Morata dari arah belakang memang sangat kasar dan layak diganjar kartu merah, namun itu merupakan keputusan yang sangat tepat.

Jika Morata tidak dijatuhkan maka gol akan terjadi dan Atletico akan merebut gelar tim terbaik Piala Super Spanyol tersebut.

Jadilah sang pemain Uruguay tersebut diganjar dengan penghargaan man of the match atau pemain terbaik.

Bahkan pelatih Atletico Diego Simeone memuji Fede Valverde, mengatakan bahwa siapa pun dalam posisinya akan melakukan hal yang sama. Hajar, jatuhkan dari arah belakang!

Tautan sumber