Sikat Dulu, Mikir Belakangan! Inilah Alasan Rodri Diberi Gelar Pemain Terbaik di Eropa

Gila Bola – Coba lihat adegan setengah detik sebelum gol kedua Manchester City ke gawang Sheffield United, tadi malam. Sudah menit 88. City terancam hilang dua poin gara-gara gol balasan the Blades tiga menit sebelumnya, lalu datanglah bola liar. Rodri menyambarnya!

Itu adalah tipikal pemain Spanyol bernama lengkap Rodrigo Hernández Cascante tersebut. Posisinya sih gelandang bertahan, tapi gerak dan cara berpikir cepat serta dukungannya bagi tim menyebabkan UEFA memberinya gelar pemain terbaik Liga Champions musim lalu 2022/23. Bukan Erling Haaland yang menjadi top skor.

Hal yang sama terjadi pada momen gol kedua City. Bola datang dari sudut lapangan, kemungkinan itu Kyle Walker, terarah ke Phil Foden, tetapi pemain ini tidak bisa mengendalikan bola dan si bundar memantul ke belakangnya. Ada Rodri di sana.

Sikat dulu, tidak pakai sungkan-sungkan, dan terbukti gerak cepat Rodri membuat kiper the Blades tertipu. Wesley Foderingham tidak menyangka bola datang secepat itu ke sudut atas kanan gawangnya. Skor 1-2 bagi keunggulan tim tamu Manchester City!

Memang masih ada 8 atau 9 menit lagi setelah itu, termasuk injury time, saat Anel Ahmedhodzic mengejutkan dengan serangan jarak pendek, namun beruntung melebar. Jika saja itu masuk menjadi gol, City akan kehilangan dua poin.

BACA JUGA:Vincent Kompany Gigih Membela Diri Usai Bayern Munchen KalahZhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!

Sheffield United Tidak Berniat Main Bola

Pelatih Sheffield United Paul Heckingbottom tahu bahwa jika pihaknya main terbuka maka mereka akan dihabisi secara mudah oleh tim arahan Pep Guardiola itu, yang dominan dan setiap individu pemainnya memiliki keterampilan mempertahankan bola.

Jadi sejak awal the Blades sudah tidak berniat main bola, puas dengan dominasi bola yang hanya 17 persen saja selama 45 menit pertama, nihil percobaan gol, apalagi serangan tepat sasaran. Pokoknya, hanya benar-benar bertahan.

Bahkan pada awal babak kedua, sebelum terjadinya gol Erling Haaland pada menit 63 itu, penguasaan bola tuan rumah sudah turun lagi menjadi hanya 12 persen saja. benar-benar hanya brniat mencari satu poin dari sang juara bertahan Liga Inggris.

Gol Haaland membuat mereka tersengat dan mampu membalaskannya hanya dalam selang waktu 27 menit kemudian. Itu sudah sangat mepet bagi tim biru untuk bisa membalaskannya karena hanya lima menit jelang berakhirnya waktu normal.

Lalu tibalah momen bagi Rodri, menyambar bola liar yang melenting dari kaki Phil Foden, menjadikan gol kemenangan the Citizens. Tidak mengherankan jika seluruh tim merayakannya dengan gembira. Bahkan Haaland juga ikut melompat. Foden tidak keberatan gol yang seharusnya menjadi miliknya itu dicuri oleh Rodri.

Manchester City Kini Sendirian di Puncak Klasemen Liga Inggris

Tiga kemenangan dari tiga pertandingan, nilai sempurna sembilan menjadi milik sang juara bertahan, sekaligus mengukuhkan alasan mengapa mereka menjadi juara musim kemarin 2022/23.

Ada tiga pesaing di dekatnya, termasuk Arsenal yang menjadi runner-up di musim silam, duduk di posisi keempat. Skuad Mikel Arteta kalah selisih gol dibandingkan West Ham United, yang kemarin menang 1-3 atas tim kejutan Brighton, serta Tottenham Hotspur yang menang dua gol di kandang Bournemouth.

West Ham, Tottenham dan Arsenal seluruhnya memiliki nilai 7 dari tiga pertandingan, hasil dari dua kemenangan dan satu hasil imbang.

Tautan sumber