Gilabola.com – Andy Cole menyatakan keyakinannya bahwa Antony berada dalam bahaya dipecat oleh Erik ten Hag, sambil mengkritik Manchester United karena membayar terlalu mahal untuk mendapatkan pemain sayap tersebut.
Pemain sayap Brasil menjadi salah satu target utama bagi bos Belanda sejak dia diumumkan sebagai manajer baru di Old Trafford, sayangnya bahwa negoisasi yang lama membuat Setan Merah malah akhirnya dipaksa harus membayar mahal.
Karena membeli di akhir jendela transfer dan Ajax semakin tahu betapa Manchester United ingin pemain itu, maka mereka akhirnya menjual Antony dengan harga fantastis mencapai Rp 1,65 Trilyun.
Andy Cole, yang berbicara kepada Betfreddan kami beritakan kepada Metro, menyampaikan bahwa bermain dengan Antony sebagai penyerang tengah bisa menjadi tantangan, terutama jika pemain tersebut tidak mampu mencapai kotak penalti dan memberikan umpan silang.
Menurut Cole, striker membutuhkan umpan silang, terutama mengingat striker Manchester United saat ini, Rasmus Hojlund, yang belum mencetak gol di Premier League sejak kedatangannya pada musim panas.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainAntony, menurutnya, cenderung menembak ketika memiliki peluang, dan satu-satunya cara Hojlund dapat mencetak gol dari Antony adalah jika kiper lawan menangkis setiap tembakannya dari jarak jauh.
Andy Cole mempertanyakan kelebihan Antony dan kontribusinya untuk klub, menyatakan bahwa pemain tersebut tidak mengalahkan pemain lawan, tidak menciptakan peluang, dan tidak mencetak gol.
Dia merasa heran mengingat jumlah besar uang yang dibayarkan oleh Manchester United untuk Antony. Cole membuat perbandingan dengan klub seperti Brighton yang mengontrak Mitoma dengan harga Rp 52 Milyar saja.
Dia kemudian bertanya di pasar mana Manchester United berbelanja pemain ketika Brighton membayar lebih sedikit untuk pemain yang jauh lebih baik daripada pemain sayap Brasil itu.
Dalam pandangan Andy Cole, transfer-transer dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa Manchester United seringkali membayar lebih mahal daripada klub lain untuk pemain yang seharusnya dibayar lebih murah.
Dia menggambarkan situasinya sebagai mirip dengan berbelanja di Primark dan Zara, di mana pembayaran lebih tinggi diharapkan membawa kualitas yang lebih baik, tetapi pada akhirnya, hasilnya sama.
Andy Cole menilai bahwa Antony telah mengalami musim yang mengecewakan, dan sementarad ia memahami adanya faktor di luar lapangan, tetapi sebagai pemain sepak bola, apa yang telah Antony berikan kepada tim menjadi sulit dilihat.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa jika performa Antony tidak membaik sepanjang musim, maka nasibnya di klub akan tergantung pada keputusan manajer dan seberapa lama manajer ingin mempertahankannya di tim.