Gila Bola – Pelatih OGC Nice Francesco Farioli masih berumur 34 tahun. Kok boleh sih jadi manajer tim sepak bola elit Eropa pada umur segitu? Ya kan sudah berpengalaman sebelumnya sebagai kepala pelatih di Fatih Karagümrük dan Alanyaspor Kulübü, dua tim Turki.
Figur Farioli menjadi pusat perhatian setelah timnya menjadi satu dari hanya enam tim di seantero lima liga elit Eropa, dan satu-satunya di Liga Perancis, yang belum terkalahkan. Lihat daftar enam tim itu di sini.
Sudah 10 pekan dijalaninya di Ligue 1, empat hasil imbang di awal musim yang kurang meyakinkan melawan Lille, Lorient dan Lyon, namun setelah itu menyusul enam kemenangan dan satu hasil imbang lain yang melontarkan mereka ke puncak klasemen Liga Perancis.
Nice Menang Atas PSG, Monaco, Marseille
Tim Nice ini menarik perhatian setelah mereka mengalahkan raksasa PSG pada pekan kelima dengan skor 2-3, lalu satu raksasa lain AS Monaco dengan kemenangan gol tunggal, serta terakhir kali Olympique Marseille, juga dengan satu gol.
Kemenangan Nice rata-rata terjadi dengan skor tipis. Sebanyak empat dari enam kemenangan berakhir dengan skor 1-0. Satu-satunya skor dengan banjir gol terjadi melawan Paris Saint-Germain 2-3 pada 16 September 2023 lalu.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainMereka bahkan sempat unggul 1-3 sampai menjelang akhir pertandingan di Parc des Princes di kota Paris itu sebelum Kylian Mbappe yang juga mencetak gol pertama, menipiskan skor tiga menit sebelum peluit panjang berbunyi.
Gak Bahaya Ta Masih 34 Tahun Sudah Pelatih Kepala?
Kan tadi sudah disinggung bahwa Farioli boleh saja menjadi pelatih OGC Nice pada usia 34 tahun karena sudah berpengalaman sebagai manajer di dua tim Liga Turki. Total pengalamannya sebagai pelatih kepala sudah dua tahun. Cocok kan?
Sebelum karirnya sebagai manajer tim, Farioli sudah magang sebagai asisten manajer di Alanyaspor Kulübü pada musim 2020/21, tim yang sama yang memanggilnya pulang satu tahun kemudian.
Ia lebih dikenal sebagai pelatih kiper. Itu merupakan pekerjaan pertamanya di sepak bola Margine Coperta, kemudian di Fortis Juventus 1909, Lucchese 1905, sebelum berpetualang di tim U16 Qatar.
Ia kemudian didekati oleh Roberto De Zerbi guna menjadi pelatih kiper di Benevento pada 2017/18 dan kemudian ikut figur yang sama ke Sassuolo pada 2018 sampai 2020.
Contoh Pelatih Muda Lainnya, Julian Nagelsmann
Umur 34 tahun termasuk sangat muda. Lebih muda daripada kebanyakan manajer muda usia seperti misalnya Julian Nagelsmann 35 tahun yang pernah menangani Bayern Munchen dan kini memegang tim nasional Jerman.
Pelatih muda lainnya yang tercatat saat ini antara lain adalah Didier Digard yang menjadi manajer sementara di, tahu di mana? Nice juga. Pada usianya yang mencapai 37 tahun.
Raffaele Palladino, pelatih Monza yang diejek-ejek oleh Jose Mourinho dan berujung kartu merah untuk sang pelatih Portugal itu, juga masih berumur 38 tahun.
Di Liga Inggris kita punya Gary O’Neil 39 tahun, pelatih Bournemouth yang dipecat dalam hitungan hari usai menyelamatkan tim dari degradasi dan kini menangani Wolves.