sport365 - Mikel Arteta Sanjung Gabriel Martinelli Usai Catat Beberapa Rekor Bagi Arsenal Tadi Malam

Gabriel Martinelli mencatatkan namanya di buku sejarah setelah menyumbang gol dan assist bagi Arsenal dalam kemenangan mereka atas Liverpool di Premier League.

Manajer Mikel Arteta memuji Gabriel Martinelli sebagai pemain hebat setelah performanya yang mengesankan untuk membantu Arsenal meraih kemenangan 3-2 yang penting atas Liverpool di laga lanjutan Premier League mereka pada Minggu (9/10) malam WIB di Stadion Emirates, seperti diberitakan via situs resmi klub.

Penyerang Brasil itu hanya butuh satu menit untuk mencatatkan namanya di papan skor usai menuntaskan umpan cerdik Martin Odegaard ke belakang Trent Alexander-Arnold, dan setelah gol penyeimbang Darwin Nunez, pemain 21 tahun itu kemudian mengirim umpan tusukan yang tajam ke kotak penalti The Reds yang dengan mudah disambar Bukayo Saka untuk mengubah skor menjadi 2-1 saat turun minum. Skor akhir kemudian berakhir dengan kemenangan 3-2 tuan rumah atas tamu mereka.

Berkat gol dan assistnya itu, Gabriel Martinelli  menjadi pemain Arsenal termuda yang mencetak gol dan assist saat melawan Liverpool di Premier League (21 tahun 113 hari). Dia juga telah terlibat langsung dalam 10 gol di 14 penampilan terakhirnya di kompetisi (lima gol, lima assist).

Selain itu, golnya setelah 58 detik adalah yang tercepat bagi Arsenal dalam pertandingan kandang Premier League sejak Oktober 2011, ketika Robin van Persie hanya butuh 29 detik untuk menjebol gawang Sunderland. Itu juga merupakan gol tercepat yang pernah dicetak The Gunners melawan Liverpool di Liga Inggris.

Berbicara kepada Sky Sports usai pertandingan, Mikel Arteta memuji Gabriel Martinelli sebagai pemain hebat dan memiliki performa luar biasa melawan bek top di skuad Liverpool, mengatakan bahwa penyerang Brasil itu benar-benar membuat perbedaan.

Sementara ketika ditanya soal situasi kontrak penyerang 21 tahun itu yang kontraknya akan berakhir pada 30 Juni 2024 mendatang, manajer Spanyol tidak bisa membahasnya dan dia memilih fokus pada kinerja yang ditunjukkan bintang Brasil itu, menyoroti rasa lapar, tekad, dan kecintaannya pada sepak bola.