Gila Bola – Apakah kamu sudah tahu alasan pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel mencoret bek malang 24 tahun ini, yang pernah menjadi target transfer Chelsea dan PSG?
Si pelatih Jerman yang keras kepala itu, Tuchel, secara demonstratif menolak memainkan bek asal Belanda yang baru saja didatangkan pada Juli 2022.
Itu karena bekas pemain Juventus dan Ajax tersebut gemar cari aman, memainkan bola ke samping. Bukan tipe pengambil risiko, menerjang bola ke depan. Apalagi bola terobosan.
De Ligt Dituding Terlalu Lamban, Kebanyakan Umpan ke Samping
Thomas Tuchel diketahui bukan penggemar pemain seperti ini. De Ligt diketahui lebih suka memainkan umpan-umpan ke samping daripada mencoba menerobos ke depan.
Itulah sebabnya Tuchel hanya memainkannya selama, tahu berapa? 32 menit saja pada tiga laga Bundesliga sejauh musim baru ini. Hanya 22 menit saat laga perdana, kemenangan empat gol di Werder Bremen, 10 menit dalam kemenangan 3-1 atas Augsburg.
BACA JUGA:Zhejiang FC vs Persib Bandung: Duel Dua Tim Dengan Target Menang!Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedBahkan satu kesempatan di antaranya secara kejam hanya berlangsung beberapa detik saja, yakni saat Die Roten menang 1-2 di Borussia Monchengladbach pada pekan ketiga Liga Jerman.
Itu di luar 45 menit babak pertama saat ia dimainkan dalam laga Piala Super Jerman pada 12 Agustus lalu, saat mana Bayern dikalahkan 0-3 oleh RB Leipzig.
Sebagai akibatnya, De Ligt kini kalah prioritas dibandingkan Kim Min-jae dan Dayot Upamecano. Hanya menjadi pilihan ketiga.
Karir Matthis de Ligt, Dari Belanda, ke Italia, ke Jerman
De Ligt dikenal sebagai kapten paling muda yang pernah dimiliki oleh Ajax Amsterdam. Menjadi skipper timnya pada usia 19 tahun.
Setelah melalui satu musim menakjubkan saat ia membawa rekan-rekannya melaju ke semifinal Liga Champions, Juventus merekrutnya pada Juli 2019 dengan harga 1,4 Triliun rupiah.
Mengenakan jersey belang putih-hitam selama tiga tahun, pemain kelahiran Leiderdorp Belanda ini kemudian memenuhi panggilan Die Roten pada 2022.
Selama membela La Vecchia Signora itu, De Ligt berhasil mengumpulkan dua piala, yakni trofi Scudetto pada 2020 dan trofi Coppa Italia 2021. Dua kali mengumpulkan medali runner-up Coppa Italia 2020 dan 2022.