London, 25 Mei 2024– Pertarungan sengit antara Manchester Cityvs Manchester Unitedakan kembali tersaji di babak final Piala FAuntuk kedua kalinya berturut-turut. Pertandingan akbar ini akan dilangsungkan di Stadion Wembley pada hari Sabtu (25/5/2024), dan akan menjadi sorotan utama bagi para pecinta sepakbola.
Tahun lalu, Man City berhasil keluar sebagai juara dengan skor tipis 2-1 di stadion nasional tersebut. Kali ini, mereka kembali diunggulkan untuk meraih gelar juara setelah baru saja mengunci gelar Liga Premier keempat berturut-turut.
Tim asuhan Erik ten Hagmenunjukkan performa gemilang di akhir musim dengan meraih dua kemenangan beruntun atas Newcastle United dan Brighton & Hove Albion. Kemenangan ini menjadi penutup yang positif bagi mereka di tengah musim liga yang penuh rintangan.
Bagi United, kemenangan di final ini akan menjadi hadiah istimewa dan membuka peluang mereka untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Kemenangan atas tim besutan Pep Guardiola juga menjadi ajang balas dendam atas kekalahan di final tahun lalu.
Pertandingan final Piala FA ke-143 ini diprediksi akan berlangsung sengit dan penuh drama. Kedua tim memiliki kekuatan dan strategi yang berbeda, sehingga menarik untuk dinantikan siapa yang akan keluar sebagai juara.
BACA JUGA:Jadwal Liga Konferensi Eropa Malam ini Musim 2024/2025Jadwal Liga Europa Malam Ini Musim 2024/2025Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Sepak Bola di TV Hari IniBerikut beberapa poin penting menjelang final Piala FA:
Perjalanan Menuju Final Piala FA
Perjalanan Setan Merah ke babak final tahun lalu diuntungkan oleh keuntungan bermain di kandang pada setiap putaran. Namun, ceritanya berbeda di musim 2023/24. Kemenangan 2-0 di Wigan pada awal Januari diikuti oleh pertandingan menegangkan dengan enam gol di Newport, di mana gol dari Antony dan Rasmus Hojlund memastikan kemenangan 4-2 untuk Man United setelah tuan rumah sempat bangkit dari tertinggal dua gol.
Kemudian sundulan Casemiro cukup untuk menyingkirkan Nottingham Forest di putaran kelima, sebelum laga klasik sepanjang masa antara United dan Liverpool terjadi di Old Trafford pada perempat final bulan Maret. Gol kemenangan dramatis Amad di masa perpanjangan waktu akan terkenang lama.
Ada lebih banyak drama di tahap semifinal – Manchester United unggul nyaman dengan tiga gol melawan Coventry di Wembley, sebelum tim Championship itu bangkit secara mengejutkan untuk memaksa perpanjangan waktu dan akhirnya adu penalti. Beruntung United bisa menjaga ketenangan untuk lolos ke final dan mewujudkan laga antara tim kota Manchester lagi.
Perjalanan Manchester City sedikit lebih tenang, karena mereka telah mencatat empat clean sheet dalam lima pertandingan mereka sejauh ini. Huddersfield Town disingkirkan dengan skor 5-0, kemudian gol Nathan Ake di menit ke-88 menyingkirkan Tottenham di putaran keempat.
Erling Haaland mencetak lima gol dari kemenangan 6-2 City atas Luton Town dan Newcastle tumbang 2-0 di perempat final, sebelum Bernardo Silva mengakhiri peluang Chelsea di semifinal yang diakui ketat, dimainkan tiga hari setelah Man City tersingkir dari Liga Champions oleh Real Madrid.
Ini akan menjadi penampilan ke-22 United di babak final Piala FA, membuat United unggul satu angka dari Arsenal, yang merupakan peraih gelar terbanyak kompetisi ini dengan 14 kali juara.
Kemenangan di Wembley akan membawa Man United meraih 13 gelar dan mengakhiri paceklik delapan tahun dalam hal mengangkat trofi.
Keberhasilan terakhir United diraih pada tahun 2016, saat Louis van Gaal menjadi pelatih untuk kemenangan perpanjangan waktu atas Crystal Palace.
Manchester City sementara itu, telah memenangkan tujuh dari 12 final mereka sebelumnya, dan kini mengincar kemenangan berturut turut untuk pertama kalinya.
Ini adalah pertemuan ke-11 tim Manchester di semua tahapan Piala FA, Man United memenangkan enam pertandingan dan City memenangkan empat pertandingan hingga saat ini.
Dampak Hasil Final Piala FA
Jika Manchester United memenangkan Piala FA, maka mereka akan lolos ke babak grup Liga Europa musim depan, mendepak Chelsea ke Liga Konferensi Eropa.
Dan juga bagi Newcastle United, yang mengungguli United di posisi ketujuh klasemen Premier League, akan tersingkir dari kualifikasi kompetisi Eropa sama sekali.
Sementara itu, kemenangan bagi Manchester City berarti tidak ada partisipasi Eropa bagi United untuk pertama kalinya sejak musim 2014/15.
Berita Tim
Masalah cedera United telah berkurang selama bulan Mei, Raphael Varane menyusul Bruno Fernandes, Lisandro Martinez dan Marcus Rashford kembali beraksi bersama tim utama setelah pulih dari cedera.
Varane masuk sebagai pemain pengganti di menit akhir saat United menang 2-0 di Stadion Amex pada pertandingan penutup Liga Inggris, tetapi rekan bek tengah Victor Lindelof dan Harry Maguire tidak masuk dalam skuat di laga tersebut. Lindelof terlihat berlatih di Carrington pekan lalu, sementara Ten Hag menyatakan Maguire punya ‘peluang’ untuk bisa bermain melawan City.
Sementara itu peluang bagi Luke Shaw untuk bermain lebih tipis menurut sang manajer, karena ia tidak bermain sejak pertengahan Februari. Tyrell Malacia dan Anthony Martial akan absen lebih lama lagi, sementara Mason Mount harus absen dalam tiga pertandingan liga terakhir.
Di kubu Manchester City, Pep Guardioladiuntungkan oleh skuat yang sepenuhnya fit dalam beberapa pekan terakhir, meskipun ia akan kehilangan satu pemain kunci di Wembley.
Kiper pilihan pertama City, Ederson, mengalami patah tulang kecil di rongga mata kanan dalam kemenangan 2-0 pekan lalu di Tottenham, sehingga Stefan Ortega akan kembali menjadi deputi.
Kiper asal Jerman itu telah memainkan semua 11 pertandingan Piala FA untuk City sejak bergabung pada musim panas 2022, termasuk final tahun lalu, dan melakukan beberapa penyelamatan penting setelah menggantikan Ederson dalam pertandingan melawan Spurs.
Strategi Man United Untuk Redam Man City
Selama dua musim di United, Ten Hag telah bereksperimen dengan sejumlah taktik dalam derby Manchester. Dalam kekalahan 6-3 di Etihad Stadium pada Oktober 2022, United mencoba memainkan sepak bola berbasis penguasaan bola dan menyamai permainan City, tetapi gagal karena ketidakmampuan mereka untuk melacak pergerakan lini tengah City.
Kemudian kemenangan 2-1 United pada Januari 2023 dibantu oleh keputusan offside yang menguntungkan, tetapi juga performa bertahan yang lebih disiplin, dengan memindahkan Bruno Fernandes ke sayap kanan dan berusaha untuk mengontrol dan menyerang pemain terbaik City.
Kedua kekalahan dalam pertandingan musim ini dapat dikaitkan dengan United yang gagal memanfaatkan peluang serangan mereka yang lebih baik dan terlalu lambat bereaksi saat menghadapi City. Ten Hag membutuhkan sesuatu yang baru untuk di Wembley nanti; apakah kemenangan 2-0 atas Brighton di laga pekan terakhir memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi?
Jawabannya Ya dan tidak.
Ten Hag mengulangi formasi 4-2-2-2 yang dia uji coba dalam kemenangan 3-2 atas Newcastle United. Namun, apa yang terbukti ampuh untuk menghadapi Newcastle justru kurang meyakinkan melawan tim Brighton asuhan Roberto De Zerbi.
Di babak pertama elawan Brighton, Fernandes dan Scott McTominay kesulitan sebagai penyerang terpisah, sementara Sofyan Amrabat lamban dalam penguasaan bola. Beberapa umpan bagus yang dihasilkan United datang dari Kobbie Mainoo yang bekerja sama dengan Amad Diallo – keduanya tampaknya telah menjalin hubungan yang sanga efektif.
Di babak kedua Ten Hag membuat beberapa perubahan dan paruh kedua pun menjadi jauh lebih bai. Bertahan dengan baik, organisasi pemain yang lebih rapih, dan United menekan lebih banyak. Itu terbukti lebih efektif.
Di sebagian besar musim 2023-24, United terlalu lambat bereaksi ketika kehilangan bola. Ditambah dengan pertahanan mereka yang buruk saat menyerang dan kurangnya organisasi saat maju ke depan, United menjadi tim yang mudah diserang balik lawan.
Formasi 4-2-2-2 menawarkan beberapa perlindungan terhadap hal itu. Dalam dua pertandingan terakhir mereka, United bertahan dengan lebih banyak pemain yang mengejar bola liar di lini tengah.
Ten Hag mengakui dia mungkin membutuhkan lebih dari dua pemain bek tengah yang fit untuk menghadapi City, ia mungkin bisa menurunkan pemain yang kuat dan bisa saling melengkapi di Wembley, seperti Jonny Evans dan Harry Maguire.
Kemampuan untuk menurunkan bek tengah yang tangguh di final Piala FA bisa membebaskan Casemiro untuk kembali ke posisi favoritnya sebagai gelandang bertahan.
Casemiro mungkin bukan perisai pertahanan seperti musim lalu, tetapi dia tetap menjadi ancaman di udara saat bola mati baik bertahan maupun menyerang. Umpan panjangnya juga menyediakan serangan bagi United yang paling berbahaya.
Perkembangan Diogo Dalot dari pemain serba bisa menjadi bek sayap multi fungsi juga patut diperhatikan. Dalam musim di mana United telah memainkan begitu banyak pertandingan tanpa bek kiri spesialis, pemain internasional Portugal itu telah menjadikan posisi bek kanan sebagai miliknya.
Di kanan, Amad Dialo bisa menusuk ke dalam dan bekerja sama dengan pemain seperti Mainoo dan Fernandes.
Di sebelah kiri, Alejandro Garnacho telah berkembang menjadi penyerang Liga Premier yang mengesankan musim ini. Jika dia bisa menemukan umpan terakhir yang lebih tenang saat menyerang area tengah, dia akan menjadi pemain berbahaya.
Opsi alternatif lainnya adalah kembali ke formasi 4-2-3-1 yang biasa digunakan Ten Hag sepanjang karier manajernya. Gol Rasmus Hojlund di menit ke-88 melawan Brighton menjadi pengingat betapa bahayanya United ketika bermain dengan penyerang tengah murni.
Penampilan Christian Eriksen, Marcus Rashford, dan Evans juga menunjukkan akan ada beberapa opsi untuk beberapa posisi menjelang final Piala FA.
Susunan pemain awal yang mungkin seperti Andre Onana, Dalot, Martinez, Varane, Aaron Wan-Bissaka, Casemiro, Mainoo, Garnacho, Fernandes, Amad, dan Hojlund akan menjadikan mereka tim underdog dengan serangan balik yang mematikan bagi Man City.
United paling berbahaya ketika mereka melakukan counter-press dengan cepat dan memberikan umpan kepada pemain depan tercepat mereka setelah merebut kembali bola.
Ten Hag tampaknya memiliki banyak bahan yang bisa ia coba untuk membuat kejutan pada di babak final Piala FA.