Gila Bola – Pendukung Tottenham Hotspur, apakah mereka marah melihat kekalahan 1-4 di tangan Chelsea? Nggak tuh. Usai pertandingan mereka berdiri sembari bertepuk tangan, memperlihatkan persetujuan pada taktik permainan Ange Postecoglou yang bertahan tinggi di setengah lapangan the Blues.
Si pelatih Australia itu memperlihatkan taktik permainan yang sangat berisiko saat ia memerintahkan anak buahnya, yang sudah sisa sembilan orang saja usai pengusiran kedua pada menit 55, untuk bertahan tinggi mendekati setengah lapangan the Blues.
Taktik gila yang semula kita kira genius itu terbukti gagal total, dengan Nicolas Jackson memperoleh tiga gol menit 75, menit 95 dan 97 seluruhnya dari situasi pertahanan tinggi seperti ini.
Pendukung Spurs Berdiri dan Bertepuk Tangan
Dilihat dari reaksi para pendukung the Lilywhites usai pertandingan yang berlangsung dalam intensitas tinggi dan sangat menghibur itu, tidak terlihat ada kekecewaan. Mereka memperlihatkan apresiasi terhadap skuad tuan rumah.
Ditanya wartawan usai pertandingan soal taktik aneh bertahan tinggi itu, Postecoglou menjawab dengan tegas, bahkan kalau Spurs tersisa lima pemain saja, tetap akan bermain dengan cara yang sama.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain“Begitulah cara kami bermain, bro. Kami akan terus begitu sepanjang saya masih ada di sini. Bahkan jika kami hanya bersisa lima pemain saja, tetap akan melakukan hal yang sama,” begitulah jawaban Postecoglou.
Soal Pengusiran Dua Pemain Spurs?
Cristian Romero diusir menit 33, lalu disusul dengan kartu merah Destiny Udogie menit 55. Apa jawaban sang manajer Tottenham?
“Anda harus menerima apa keputusan wasit. Begitulah didikan yang saya terima sedari kecil. Terjadi secara konstan pengurangan otoritas wasit dan itulah yang akan kita alami (di sepak bola). Mereka mungkin tidak akan punya otoritas lagi (di masa depan).”
“Kita mungkin akan berada di bawah kontrol seseorang (petugas VAR) dengan layar televisi beberapa kilometer jauhnya. Keputusan wasit apa pun harus kita terima,” katanya.
Selama 26 tahun di dunia ini Postecoglou mengaku sudah menerima banyak keputusan buruk, dengan beberapa menjadi keuntungan bagi pihaknya. “Jadi yah terima sajalah,” tukas sang pelatih asal Australia itu.
Usai kekalahan tersebut, Tottenham gagal kembali mengambil alih puncak klasemen Liga Inggris. Mereka memiliki 26 poin dan tertinggal satu poin, satu posisi di bawah Manchester City.
Chelsea sebaliknya akan sangat senang dengan kemenangan ini, yang memberi mereka posisi 10 dan koleksi 15 poin, dengan pertandingan sulit kontra juara bertahan the Skyblues sudah menunggu pada 12 November 2023 nanti.