Pemain Manchester United saat kalah oleh Bayern Munchen di Liga Champions

Gila Bola – Ambisi Klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, yang tengah berusaha lolos ke Liga Champions musim depan dan juga klub Liga Inggris lainnya ternyata sangat dipengaruhi oleh performa Manchester United dan Newcastle United di kompetisi Eropa.

Setelah 16 pertandingan Premier League musim 2023/24, Tottenham menunjukkan peningkatan signifikan dibanding musim lalu yang kurang memuaskan.

Kegagalan untuk lolos ke kompetisi Eropa setelah finis di peringkat kedelapan menjadi pukulan keras bagi Spurs.

Ange Postecoglou, pelatih baru di Tottenham Hotspur Stadium, kini memiliki target untuk segera kembali ke kancah sepakbola Eropa dalam musim perdananya.

Meskipun sempat mengalami pasang surut pada bulan November, Tottenham berhasil pulih dengan kemenangan 4-1 atas Newcastle United pada Minggu lalu.

BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi Bahrain

Saat ini, mereka menduduki posisi kelima dalam klasemen Premier League, hanya tertinggal tiga poin dari peringkat keempat yang dihuni oleh Manchester City.

Apabila performa impresif Tottenham dalam 16 pertandingan pertama bisa dipertahankan dalam 22 pertandingan tersisa, peluang besar akan terbuka bagi mereka untuk bersaing di Liga Champions.

Penting untuk dicatat bahwa Liga Champions akan mengalami perubahan pada musim 2024/25 dengan penambahan empat klub, menjadikannya kompetisi berisikan 36 tim.

Dengan empat tempat tambahan peserta di Liga Champions dibandingkan format saat ini, muncul kemungkinan lima tim dari Premier League akan berpartisipasi dalam kompetisi tersebut musim depan.

Tottenham, berdasarkan posisi saat ini, berpotensi menjadi salah satu tim yang mendapat keuntungan karena menduduki peringkat kelima.

Namun, tempat tambahan untuk tim Premier League bukanlah hal yang pasti. Dari empat tempat tambahan tersebut, dua tempat akan diberikan kepada liga yang tampil paling baik secara kolektif di tiga kompetisi klub UEFA musim ini.

Penentuan ini akan melibatkan tabel koefisien klub asosiasi UEFA, dengan skor rata-rata dihasilkan setelah membagi total poin yang diperoleh sepanjang tahun dengan jumlah klub yang terlibat.

Poin diberikan oleh UEFA untuk kemenangan dan hasil imbang di babak grup, dengan bonus poin untuk mencapai tahap tertentu dalam kompetisi.

Inggris dan Spanyol mengirimkan lebih banyak tim di Eropa daripada negara lainnya, dengan kedelapan klub mereka lolos ke kompetisi Eropa, sehingga nilai setiap kemenangan menjadi sedikit lebih rendah karena dibagi delapan dan bukannya tujuh.

Oleh karena itu, penting bagi tim Premier League untuk melangkah lebih jauh dari fase grup dan mencapai tahap-tahap penting di kompetisi Eropa.

Sayangnya, Manchester United harus tersingkir dari Liga Champions setelah kalah pada pertandingan terakhir grup melawan Bayern Munchen.

Kekalahan ini tidak hanya berdampak pada performa klub, tetapi juga akan memengaruhi rata-rata koefisien klub Liga Inggris.

Kondisi ini dapat semakin memburuk jika petualangan Newcastle United di Liga Champions juga berakhir.

Untuk melaju ke babak 16 besar Liga Champions, Newcastle harus mengalahkan AC Milan di kandang dan berharap PSG bermain imbang atau kalah melawan Borussia Dortmund.

Apabila keduanya Newcastle dan PSG meraih kemenangan dalam pertandingan mereka, The Magpies akan finis di peringkat ketiga dalam grup dan turun ke Liga Europa. Hasil imbang juga akan membuat mereka bermain di Liga Europa mulai Februari.

Namun, kekalahan bagi Magpies akan membuat mereka finis di dasar grup dan keluar dari kompetisi Eropa, yang pada gilirannya akan memberikan dampak besar pada koefisien Liga Inggris.

Hingga saat ini, Jerman memimpin dengan rata-rata koefisien 12.93, diikuti oleh Italia dengan nilai koefisien 12.86.

Dortmund, yang berada di posisi kelima di Bundesliga, dan Bologna, di posisi yang sama di Serie A, berpotensi mendapatkan dua dari empat tempat tambahan Liga Champions musim depan.

Inggris berada di posisi ketiga dengan rata-rata koefisien 11.88 dan Spanyol di posisi keempat dengan 11.81.

Jika Newcastle tersingkir dari Eropa, Inggris harus bekerja keras di babak gugur untuk menyalip Jerman atau Italia dan mendapatkan tempat tambahan Liga Champions.

Dalam upaya Tottenham untuk lolos ke Liga Champions musim depan, finis di empat besar menjadi satu-satunya jalan untuk menjamin tempat di kompetisi tersebut pada musim 2024/25.

Namun, dengan tersingkirnya Manchester United dan ketidakpastian nasib Newcastle, finis kelima tidak memberikan jaminan yang cukup. Tottenham harus tetap tajam dan meraih hasil positif untuk memastikan tiket Liga Champions.

Tautan sumber