Gilabola.com – Venezia harus menyerah di stadion Olimpico setelah tampil baik melawan AS Roma, nyaris menggandakan keunggulan setelah mencetak gol.
Nasib sial, berupa defleksi pada gol Cristante, dan beberapa ketidakakuratan di depan gawang, menyebabkan kekalahan yang tidak pantas.
Roma, tanpa Dybala yang duduk di bangku cadangan, menunjukkan performa yang kurang menggigit, sementara Di Francesco menerapkan strategi permainan yang lebih menyerang.
Di lini tengah, Ellertsson menonjol, sedangkan Yeboah, yang mengalami hasil negatif dalam pemeriksaan pagi, tidak masuk dalam daftar pemain.
Sejak awal pertandingan, Venezia menunjukkan performa yang mirip dengan saat melawan Genoa, menciptakan berbagai peluang.
BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!Setelah hanya tiga menit, Svoboda menguji Svilar dengan sebuah tendangan yang ditangkapnya.
Beberapa menit kemudian, Oristanio nyaris mencetak gol, sementara Roma hanya terlihat lewat tendangan bebas Pellegrini yang ditangkap dengan kurang meyakinkan oleh Joronen.
Venezia tampil baik, efektif, dan hampir mencetak gol lagi melalui Pohjanpalo. Pada menit ke-42, Venezia akhirnya memimpin: tendangan melengkung Busio mengenai mistar gawang dan, pada rebound, Pohjanpalo berhasil menyambar sebelum Ndicka, mencetak gol.
Di akhir babak pertama, Mancini melakukan penyelamatan luar biasa setelah Svilar menggagalkan peluang ganda Pohjanpalo.
Babak kedua dimulai dengan sorakan dari penonton kepada Roma, sementara Venezia terus mendekati gol kedua dalam setidaknya tiga kesempatan.
Peluang terbaik didapat Oristanio, yang dihentikan oleh Svilar saat berhadapan langsung dengan kiper. Gol kedua Haps juga dianulir karena Zampano terjebak offside.
Ketika Venezia tampak mengendalikan permainan, sebuah keberuntungan mengembalikan Roma ke dalam pertandingan: Cristante melepaskan tembakan dari jarak jauh, deviasi yang mengecoh Joronen.
Permainan berubah, dan Roma membalikkan keadaan pada menit ke-37: setelah sepak pojok dari Paredes, Pisilli menyusup dan mencetak gol tanpa halangan, menjadikan skor 2-1 yang bertahan hingga pertandingan berakhir.
