Gilabola.com – Pelatih Arsenal Mikel Arteta bisa tergoda untuk memainkan Kai Havertz di posisi bek kiri setelah melihatnya mencetak gol hanya dalam waktu empat menit dan tujuh detik sejak kick-off pertandingan Jerman vs Turki, tadi malam.
Pelatih timnas Jerman Julian Nagelsmann, entah dapat wangsit dari mana, memutuskan untuk memainkan gelandang the Gunners itu dalam posisi yang tidak biasa, posisi bek kiri dalam formasi empat pemain bertahan.
Hanya dalam waktu sekitar empat menit kemudian, dalam sebuah serangan yang dimulai dari sisi kiri dan bola kemudian dipindahkan ke sisi kanan, Leroy Sane mengirim umpan mendatar jarak dekat yang berhasil disambar Havertz menjadi gol.
Gol Cepat Jerman Bangkitkan Kemarahan Turki
Gol dalam waktu cepat pada sekitar menit keempat pertandingan persahabatan ini menjadi penyebab timnas Turki menjadi panas dan bangkit.
BACA JUGA:Lihat Video Viral Ini! Bek Real Madrid Antonio Rudiger Main Judo, Harusnya Kartu Merah!Peter Schmeichel Kisahkan Beratnya Pendidikan Militer Era Alex Ferguson di Manchester UnitedTimnas Indonesia Tanpa Maarten Paes Hadapi BahrainTurki yang diasuh oleh pelatih Italia Vincenzo Montella itu kemudian melesakkan dua gol berturut-turut pada menit 38 dan menit kedua injury time babak pertama guna unggul saat turun minum.
Niclas Fullkrug kemudian menyamakan kedudukan selang beberapa saat setelah babak kedua dimulai dengan laga persahabatan tersebut seolah-olah akan berakhir imbang, sebelum terjadilah insiden handball pada menit 69.
Kai Havertz Jadi Penyebab Handball dan Berujung Gol Kebobolan Ketiga
Ketika DFB-Team sedang berusaha mencari gol penyama kedudukan, situasi berubah menjadi buruk bagi kubu Julian Nagelsmann.
Sebuah serangan balik terjadi dan Havertz yang tidak terbiasa dengan posisi bek, merentangkan tangannya saat berusaha mencegah satu crossing dari sisi kanan, lalu si bundar menerpa tangannya dan handball!
Penalti berhasil diselesaikan oleh satu pemain Turki guna mengubah skor menjadi 2-3 yang bertahan sampai akhir.
Laga yang digelar di Olympiastadion di kota Berlin itu berlangsung secara terbuka, dengan kedua tim silih berganti melepaskan serangan.
Tuan rumah unggul dalam hal percobaan gol yang mencapai 11 kali berbanding delapan milik tim tamu, namun serangan tepat sasaran empat kontra lima dari pihak tim bulan-bintang tersebut.
Havertz yang mencetak gol pertama Jerman, berbalik menjadi penyebab penalti yang berujung kekalahan Die Mannschaft.