Gareth Southgate dan Skuad Inggris Sebelum Adu Penalti vs Swiss

Gilabola.com – Gareth Southgate melarang skuad Inggris membahas penalti. Kini, baru terungkap alasan dari sikap pelatih berusia 53 tahun tersebut.

Ya, Southgate telah melarang anak asuhnya untuk mendiskusikan masalah penalti, demi mencegah obsesi dan meningkatkan persepsi kontrol.

Harus diakui, Inggris sekarang terapkan banyak taktik, termasuk teknik pernafasan, yang berguna untuk tingkatkan performa penalti.

Tingkat keberhasilan penalti skuad The Three Lions pun dinilai meningkat di bawah asuhan mantan pelatih Middlesbrough tersebut, di mana Inggris telah memenangkan dua dari tiga babak adu penalti sejak tahun 2018.

Timnas Inggris barangkali harus melalui drama adu penalti untuk bisa kalahkan Swiss di perempat-final Euro 2024, Sabtu (6/7), tapi Southgate selama ini telah melarang skuadnya untuk membicarakan berbagai hal mengenai adu penalti.

BACA JUGA:Mikel Arteta Tersanjung Dengan Mikel Merino Saat Update Cedera Martin Odegaard Terungkap!Manchester City Blunder Lagi? Usai Cole Palmer, Kini Liam Delap Bersinar Usai Dilepas Guardiola!Laga Man United vs Porto Bisa Jadi Laga Penghakiman Bagi Erik Ten Hag!

Timnas Inggris Berjuang Ekstra Tunjukkan Permainannya di Piala Eropa

The Three Lions harus berjuang ekstrakeras untuk temukan ritme permainan terbaik mereka di Kejuaraan Eropa yang tengah berlangsung di Jerman saat ini. Skuad Southgate pun akhirnya berhasil melaju ke semi-final setelah kalahkan Swiss 5-3 (1-1), dan akan bertemu Belanda di babak empat besar.

Tampaknya, tak ada kohesi taktis yang nyata, Inggris malah andalkan momen-momen ajaib individual pemainnya untuk bisa kalahkan tim lawan.

Terutama di dua pertandingan sistem gugur mereka, ketika Jude Bellingham lakukan bicycle kick-nya di menit-menit terakhir laga melawan Slovakia. Begitu juga di laga melawan Swiss, saat Bukayo Saka lepaskan tembakan indah dan membuat Inggris berhasil samakan kedudukan, hingga laga harus ditutup dengan adu penalti.

Gareth Southgate Terapkan Strategi Bagus untuk Inggris

Meskipun elemen keberuntungan hadir bagi skuad Inggris di perhelatan Euro 2024 ini, tampaknya Southgate sangat memperhatikan berbagai detail kecil di dalam timnya. Itulah mengapa dia dengan tegas melarang para pemainnya untuk mendiskusikan adu penalti.

Southgate sendiri sudah terapkan berbagai strategi yang dinilai bisa membantu The Three Lions berkembang dari tendangan adu penalti, termasuk mendengarkan saran dari para analis maupun psikolog.

Sebagai bagian dari hal ini, menurut The Mirror, dia juga putuskan untuk terapkan larangan yang tak pernah dilakukan sebelumnya, yakni membahas masalah adu tos-tosan sebagai cara untuk mencegah timbulnya ‘obsesi yang berlebihan’.

Di media massa, bintang Timnas Inggris seperti Jordan Pickford, Marc Guehi dan Ezri Konsa bahkan dilarang memberi jawaban saat mereka ditanya wartawan mengenai adu penalti selama turnamen bergengsi ini.‌

‘Beruntung Inggris Punya Gareth Southgate’

Chris Markham – yang kini menjabat sebagai direktur olahraga di Bolton Wanderers, telah membantu lakukan perubahan sikap di skuad Inggris terkait adu penalti jelang Piala Dunia 2018.

Dalam sebuah wawancara terkait buku ‘Pressure: Lessons From The Psychology of the Penalty Shootout’ yang ditulis profesor olahraga asal Norwegia, Geir Jordet, Markham jelaskan mengapa tidak bijaksana jika kita mendiskusikan masalah adu penalti.

“Saya pikir, saya temukan kutipan dari lima manajer Inggris terakhir sebelum Gareth Southgate – tapi tidak termasuk Sam Allardyce, yang mengatakan bahwa adu penalti adalah lotere, semua adu penalti tergantung pada keberuntungan, atau Anda tak bisa mempraktikkan jenis tekanan itu,” ujarnya.

“Dari sudut pandang psikologis, berbicara mengenai lotere telah menghilangkan rasa kepemilikan dari para pemainnya, dan hal itulah yang harus saya kembalikan kepada mereka,” tambahnya.

“Untuk mengendalikannya – bukan cuma tendangan itu sendiri, tetapi seluruh prosesnya. Awalnya, itu mengenai kontrol yang harus dilakukan, tapi bagaimana kita bisa tingkatkan level kendali yang dirasakan para pemain, staf dan semua orang?”, tandas Markham.

“Beruntung bagi kami, Gareth dan stafnya sangat berpikiran terbuka serta menghormati kualitas pekerjaan yang baik. Mereka tidak suka menjadi orang bodoh, jadi kami tahu standarnya harus sangat tinggi,” tambahnya.

Bukan Satu-satunya Taktik yang Digunakan Gareth Southgate

Markham lebih lanjut uraikan apa yang telah dikerjakan di balik layar guna pastikan bahwa para pemain The Three Lions lakukan persiapan yang sempurna, sebelum kemungkinan hadapi babak adu penalti.

“Bicara mengenai langkah berlari, sudut, kecepatan, Anda tahu segalanya mulai dari teknik pernapasan, area bidik yang optimal, penjaga gawang, penampilan – seperti masker dan kacamata,” jelas Markham.

Timnas Inggris sebelumnya punya rekor buruk dalam drama adu penalti, yakni kalah enam kali dari tujuh turnamen besar – sebelum Southgate mengambil alih posisi pelatih kepala. Namun, di bawah asuhan pelatih itu, Inggris berhasil menang dua kali dari tiga pertandingan yang berakhir dengan adu penalti.

Maka jelas bahwa metode yang diterapkan Southgate terkait adu penalti ini telah membuahkan hasil bagi skuad The Three Lions.

Tautan sumber